medcom.id, Jakarta: Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya masih menyelidiki laporan Antasari Azhar soal SMS misterius yang mengatasnamakan dirinya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, saat ini penyidik masih berupaya mencari handphone atau sumber SMS yang mengatasnamakan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.
"Kita harus mencari SMS gelap dari mana, dari HP toh, kita harus cari hapenya. HPnya di mana yang terpenting kita sedang penyelidikan kasus itu," tegas Argo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017).
Mantan Kabid Humas Jawa Timur itu meminta masyarakat bersabar. Polisi sesegera mungkin memeriksa saksi-saksi terkait kasus tersebut.
"Masih dalam penyelidikan pihak kepolisian Polda Metro Jaya. Kita lidik," ucap Argo.
Antasari tak mendapat hasil memuaskan ketika menyambangi Polda Metro Jaya, Rabu 1 Februari. Antasari hanya dijanjikan penyidik Subdit Cyber Crime laporannya segera diproses. Antasari mengaku bakal sering menyambangi Polda Metro Jaya untuk menanyakan kelanjutan kasus.
"Iya disuruh menunggu lagi. Ya terpaksa saya nunggu lah. Tapi tentunya mungkin karena sekarang saya sudah tidak lagi dalam kondisi susah keluar, saya akan terus mungkin seminggu, dua minggu, sebulan sekali akan saya tanyakan kemari," kata Antasari di Polda Metro, kemarin.
SMS yang masuk ke telepon Nasrudin berbunyi, "Maaf permasalahan ini hanya kita saja yang tahu. Kalau sampai terbongkar, Anda tahu konsekuensinya."
Sehari setelah SMS itu masuk, Nasrudin tewas ditembak, 15 Maret 2009. SMS tersebut kemudian menjadi salah satu dakwaan jaksa penuntut umum kepada Antasari.
Hingga bebas dari hukuman, Antasari tetap membantah sebagai otak pembunuhan Nasrudin dan tudingan sebagai orang yang mengirim SMS itu.
medcom.id, Jakarta: Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya masih menyelidiki laporan Antasari Azhar soal SMS misterius yang mengatasnamakan dirinya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, saat ini penyidik masih berupaya mencari
handphone atau sumber SMS yang mengatasnamakan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.
"Kita harus mencari SMS gelap dari mana, dari HP
toh, kita harus cari hapenya. HPnya di mana yang terpenting kita sedang penyelidikan kasus itu," tegas Argo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017).
Mantan Kabid Humas Jawa Timur itu meminta masyarakat bersabar. Polisi sesegera mungkin memeriksa saksi-saksi terkait kasus tersebut.
"Masih dalam penyelidikan pihak kepolisian Polda Metro Jaya. Kita lidik," ucap Argo.
Antasari tak mendapat hasil memuaskan ketika menyambangi Polda Metro Jaya, Rabu 1 Februari. Antasari hanya dijanjikan penyidik Subdit Cyber Crime laporannya segera diproses. Antasari mengaku bakal sering menyambangi Polda Metro Jaya untuk menanyakan kelanjutan kasus.
"Iya disuruh menunggu lagi. Ya terpaksa saya nunggu lah. Tapi tentunya mungkin karena sekarang saya sudah tidak lagi dalam kondisi susah keluar, saya akan terus mungkin seminggu, dua minggu, sebulan sekali akan saya tanyakan kemari," kata Antasari di Polda Metro, kemarin.
SMS yang masuk ke telepon Nasrudin berbunyi, "
Maaf permasalahan ini hanya kita saja yang tahu. Kalau sampai terbongkar, Anda tahu konsekuensinya."
Sehari setelah SMS itu masuk, Nasrudin tewas ditembak, 15 Maret 2009. SMS tersebut kemudian menjadi salah satu dakwaan jaksa penuntut umum kepada Antasari.
Hingga bebas dari hukuman, Antasari tetap membantah sebagai otak pembunuhan Nasrudin dan tudingan sebagai orang yang mengirim SMS itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
