Jakarta: Sebanyak 22 terduga teroris ditangkap sejak insiden penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto. Penangkapan guna mengantisipasi insiden sama terulang.
"Sampai hari ini ada 22 tersangka teror yang berhasil dilakukan preventive strike," kata Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2019.
Penangkapan berlangsung sejak Kamis, 10 Oktober hingga hari ini. Inisial ke 22 terduga kelompok radikal itu yakni SA alias Abu Rara, FA, WB alias Budi, AP, ZA, S alias Jack Sparrow, R alias Putra, TH, NAS, A, RF, JF, WA, ABS alias Arif Hidayat, PH, AJ, M, JJ, AAS, MRM alias Rivki, dan UD.
Mereka ditangkap di enam wilayah berbeda yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah hingga Sumatera. Ke-22 terduga teroris itu diduga telah bersumpah setia terhadap ISIS.
Sementara 20 orang di antaranya berafiliasi dengan Jamaah Ansarut Daulah (JAD). "Sementara untuk tersangka di Sulawesi Tengah berinisial A, dan S alias Jack Sparrow di Sulawesi Utara, mereka mendukung organisasi terlarang, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT)," ucap Dedi.
Dedi menegaskan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror tak akan berhenti melakukan penangkapan terhadap para terduga teroris. Pihaknya akan bekerja keras mengantisipasi aksi teror bahkan hingga pelantikan presiden dan wakil presiden.
Jakarta: Sebanyak 22 terduga teroris ditangkap sejak insiden penusukan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto. Penangkapan guna mengantisipasi insiden sama terulang.
"Sampai hari ini ada 22 tersangka teror yang berhasil dilakukan
preventive strike," kata Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2019.
Penangkapan berlangsung sejak Kamis, 10 Oktober hingga hari ini. Inisial ke 22 terduga kelompok radikal itu yakni SA alias Abu Rara, FA, WB alias Budi, AP, ZA, S alias Jack Sparrow, R alias Putra, TH, NAS, A, RF, JF, WA, ABS alias Arif Hidayat, PH, AJ, M, JJ, AAS, MRM alias Rivki, dan UD.
Mereka ditangkap di enam wilayah berbeda yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah hingga Sumatera. Ke-22 terduga teroris itu diduga telah bersumpah setia terhadap ISIS.
Sementara 20 orang di antaranya berafiliasi dengan Jamaah Ansarut Daulah (JAD). "Sementara untuk tersangka di Sulawesi Tengah berinisial A, dan S alias Jack Sparrow di Sulawesi Utara, mereka mendukung organisasi terlarang, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT)," ucap Dedi.
Dedi menegaskan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror tak akan berhenti melakukan penangkapan terhadap para terduga teroris. Pihaknya akan bekerja keras mengantisipasi aksi teror bahkan hingga pelantikan presiden dan wakil presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
