medcom.id, Jakarta: Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah menyerahkan nama-nama jenderal polisi bintang tiga. Nama-nama itu jadi bahan pertimbangan presiden untuk dicalonkan sebagai Kapolri seandainya Komjen Budi Gunawan batal dilantik.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, meski tak bertemu langsung dengan Presiden Jokowi, tapi Kompolnas sudah memberikan daftar nama calon Kapolri, kemarin.
"Dan itu kan pertimbangan untuk presiden. Tapi belum dilihat (presiden) sepertinya," kata Pratikno di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (11/2/2015).
Sayangnya, Pratikno enggan menyebut jumlah nama yang tertera dalam daftar tersebut. Yang pasti, kata dia, ada nama tambahan. "Lupa saya (namanya) pokoknya yang memenuhi syarat kepangkatan," ucapnya.
Pratikno menjelaskan, Kompolnas menyusun nama-nama tersebut dengan menggunakan penomoran. "Di situ ada nomor 1, 2, 3, 4 dan seterusnya," ujar Pratikno.
Namun tak dijelaskan apa makna dari penomoran tersebut, apakah rangking atau hanya susunan nomor. Susunan nama itu juga tanpa disertai hasil wawancara. Saat ditanya apakah Budi Waseso masuk dalam daftar, Pratikno menjawab diplomatis.
"Pokoknya yang disampaikan adalah yang memenuhi syarat, pertama syarat administrasi, kepangkatan, itu saja. Kemudian setelah itu dibuat urutan oleh Kompolnas," paparnya.
medcom.id, Jakarta: Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah menyerahkan nama-nama jenderal polisi bintang tiga. Nama-nama itu jadi bahan pertimbangan presiden untuk dicalonkan sebagai Kapolri seandainya Komjen Budi Gunawan batal dilantik.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, meski tak bertemu langsung dengan Presiden Jokowi, tapi Kompolnas sudah memberikan daftar nama calon Kapolri, kemarin.
"Dan itu kan pertimbangan untuk presiden. Tapi belum dilihat (presiden) sepertinya," kata Pratikno di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (11/2/2015).
Sayangnya, Pratikno enggan menyebut jumlah nama yang tertera dalam daftar tersebut. Yang pasti, kata dia, ada nama tambahan. "Lupa saya (namanya) pokoknya yang memenuhi syarat kepangkatan," ucapnya.
Pratikno menjelaskan, Kompolnas menyusun nama-nama tersebut dengan menggunakan penomoran. "Di situ ada nomor 1, 2, 3, 4 dan seterusnya," ujar Pratikno.
Namun tak dijelaskan apa makna dari penomoran tersebut, apakah rangking atau hanya susunan nomor. Susunan nama itu juga tanpa disertai hasil wawancara. Saat ditanya apakah Budi Waseso masuk dalam daftar, Pratikno menjawab diplomatis.
"Pokoknya yang disampaikan adalah yang memenuhi syarat, pertama syarat administrasi, kepangkatan, itu saja. Kemudian setelah itu dibuat urutan oleh Kompolnas," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
