Jakarta. Kabar dirinya dibayar Rp 1,4 milyar untuk membuat survey mendongkrak popularitas Anas Urbaningrum, dibantah Denny JA. Pendiri lembaga Lingkaran Survei Indonesia ini juga mengaku tak mengenal M Nazarudin.
"Fantasi! Tidak ada itu! Biaya survei murah, cuma Rp 20 juta. Mustahil Rp 1,4 milyar," bantah Denny di PN Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Kamis (7/8/2014).
Uang sebesar Rp 1,4 milyar itu kabarnya Denny terima dari Saan Mustofa selaku tim sukses Anas dalam Kongres PD 2010 di Bandung. Denny bahkan belum pernah ada pertemuan dengan Saan untuk membahas strategi pemenangan dan metode survey.
"Saya juga tidak pernah ketemu Nazaruddin. Saya baru tahu dia setelah ramai kasus Hambalang," jelasnya.
Seperti diketahui, Anas didakwa jaksa telah menerima fasilitas survei pemenangannya secara gratis dari PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA sebesar Rp 478,632 juta.
Jakarta. Kabar dirinya dibayar Rp 1,4 milyar untuk membuat survey mendongkrak popularitas Anas Urbaningrum, dibantah Denny JA. Pendiri lembaga Lingkaran Survei Indonesia ini juga mengaku tak mengenal M Nazarudin.
"Fantasi! Tidak ada itu! Biaya survei murah, cuma Rp 20 juta. Mustahil Rp 1,4 milyar," bantah Denny di PN Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Kamis (7/8/2014).
Uang sebesar Rp 1,4 milyar itu kabarnya Denny terima dari Saan Mustofa selaku tim sukses Anas dalam Kongres PD 2010 di Bandung. Denny bahkan belum pernah ada pertemuan dengan Saan untuk membahas strategi pemenangan dan metode survey.
"Saya juga tidak pernah ketemu Nazaruddin. Saya baru tahu dia setelah ramai kasus Hambalang," jelasnya.
Seperti diketahui, Anas didakwa jaksa telah menerima fasilitas survei pemenangannya secara gratis dari PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA sebesar Rp 478,632 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)
