medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Umum bidang Keuangan dan Perbankan Kamar Dagang Industri (Kadin) Jawa Timur periode 2009-2014 Muljanto tidak pernah menggunakan anggaran internal untuk kegiatan Kadin Jatim. Dia juga tidak tahu ada dana hibah Pemprov Jatim untuk Kadin.
Muljanto menjelaskan, selama ini hanya menjalankan tugas pokok dan fungsinya: sosialisasi, pelatihan, dan mengupayakan peningkatan perekonomian daerah melalui kerja sama dengan lembaga dan pengusaha. Dan, dia tak pernah mengajukan anggaran dana kepada Kadin.
"Saya tidak pernah mengajukan (anggaran)," kata Muljanto dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).
Muljanto memastikan, semua dana kegiatan di bidangnya bersumber dari dana corporate social responsibility (CSR). "Misal saya ada kegiatan sosialisasi di bidang pasar modal. Saya ajak orang pasar modal bersama-sama, karena mereka punya CSR, dibantu CSR," jelas Muljanto.
Muljanto mengaku tidak mengetahui soal dana hibah dari Pemrpov Jatim. Sebab, Ketua Umum Kadin Jatim saat itu, La Nyalla Mahmud Mattalitti tidak pernah menyinggung soal itu.
Muljanto hanya tahu dana organisasi sebagian besar dari pengurus. Setiap akan mengadakan kegiatan, pihak Sekretariat selalu menyampaikan bahwa organisasi memiliki dana terbatas.
"Selama ini di sekretariat kalau saya tanya mengenai kegiatan, selalu mengatakan bahwa kegiatan ini bisa kerja sama dengan anggota lain yang mereka profesional di bidang itu, supaya meringankan beban karena kita keterbatasan anggaran," papar Muljanto.
Muljanto kemudian berinisiatif menggunakan dana CSR. Jadi, dia mengaku, selama jadi pengurus tidak pernah menerima dana internal dari Kadin Jatim.
"Saya tidak pernah diberi anggaran. Anggarannya terbatas, gitu saja (kata sekretariat). Saya tidak diberi, terpaksa melakukan sendiri," ungkap Muljanto.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Umum bidang Keuangan dan Perbankan Kamar Dagang Industri (Kadin) Jawa Timur periode 2009-2014 Muljanto tidak pernah menggunakan anggaran internal untuk kegiatan Kadin Jatim. Dia juga tidak tahu ada dana hibah Pemprov Jatim untuk Kadin.
Muljanto menjelaskan, selama ini hanya menjalankan tugas pokok dan fungsinya: sosialisasi, pelatihan, dan mengupayakan peningkatan perekonomian daerah melalui kerja sama dengan lembaga dan pengusaha. Dan, dia tak pernah mengajukan anggaran dana kepada Kadin.
"Saya tidak pernah mengajukan (anggaran)," kata Muljanto dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).
Muljanto memastikan, semua dana kegiatan di bidangnya bersumber dari dana corporate social responsibility (CSR). "Misal saya ada kegiatan sosialisasi di bidang pasar modal. Saya ajak orang pasar modal bersama-sama, karena mereka punya CSR, dibantu CSR," jelas Muljanto.
Muljanto mengaku tidak mengetahui soal dana hibah dari Pemrpov Jatim. Sebab, Ketua Umum Kadin Jatim saat itu, La Nyalla Mahmud Mattalitti tidak pernah menyinggung soal itu.
Muljanto hanya tahu dana organisasi sebagian besar dari pengurus. Setiap akan mengadakan kegiatan, pihak Sekretariat selalu menyampaikan bahwa organisasi memiliki dana terbatas.
"Selama ini di sekretariat kalau saya tanya mengenai kegiatan, selalu mengatakan bahwa kegiatan ini bisa kerja sama dengan anggota lain yang mereka profesional di bidang itu, supaya meringankan beban karena kita keterbatasan anggaran," papar Muljanto.
Muljanto kemudian berinisiatif menggunakan dana CSR. Jadi, dia mengaku, selama jadi pengurus tidak pernah menerima dana internal dari Kadin Jatim.
"Saya tidak pernah diberi anggaran. Anggarannya terbatas, gitu saja (kata sekretariat). Saya tidak diberi, terpaksa melakukan sendiri," ungkap Muljanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
