medcom.id, Jakarta: Istri Abraham Samad, Indriana Kartika dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri hari ini, Jumat (6/3/2015). Indriana akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen kependudukan.
Saat dikonfirmasi, Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto mengaku masih akan mengecek kembali jadwal pemeriksaan tersebut.
"Saya cek dulu ya," jawabnya singkat saat dihubungi Metrotvnews.com, Jakarta, Jumat (6/5/2015) pagi.
Abraham Samad dan Feriyani Lim telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen kependudukan.
Feriyani di awal Februari lalu melaporkan Samad atas pemalsuan dokumen. Samad diduga memalsukan KTP dan kartu keluarga (KK) untuk pembuatan paspor. Nama Feriyani Lim tercatat dalam Kartu Keluarga Samad yang beralamat di Makassar.
Abraham dijerat pasal 263 ayat (1) dan (2) subs pasal 264, pasal 264 ayat (1) dan (2) lebih subs pasal 266 ayat (1) serta (2) KUHP dan atau pasal 93 UU RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi kependudukan yang telah diubah dengan UU Nomor 24 tahun 2013 dengan ancaman hukuman penjara paling lama delapan tahun, denda paling banyak Rp 50 juta.
medcom.id, Jakarta: Istri Abraham Samad, Indriana Kartika dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri hari ini, Jumat (6/3/2015). Indriana akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen kependudukan.
Saat dikonfirmasi, Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto mengaku masih akan mengecek kembali jadwal pemeriksaan tersebut.
"Saya cek dulu ya," jawabnya singkat saat dihubungi
Metrotvnews.com, Jakarta, Jumat (6/5/2015) pagi.
Abraham Samad dan Feriyani Lim telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen kependudukan.
Feriyani di awal Februari lalu melaporkan Samad atas pemalsuan dokumen. Samad diduga memalsukan KTP dan kartu keluarga (KK) untuk pembuatan paspor. Nama Feriyani Lim tercatat dalam Kartu Keluarga Samad yang beralamat di Makassar.
Abraham dijerat pasal 263 ayat (1) dan (2) subs pasal 264, pasal 264 ayat (1) dan (2) lebih subs pasal 266 ayat (1) serta (2) KUHP dan atau pasal 93 UU RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi kependudukan yang telah diubah dengan UU Nomor 24 tahun 2013 dengan ancaman hukuman penjara paling lama delapan tahun, denda paling banyak Rp 50 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LOV)
