KPK Periksa Wakil Bendahara Partai Demokrat Riau

medcom.id, Jakarta: Edison Marudut Marsadauli, Wakil Bendahara DPD Partai Demokrat Riau diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (13/1/2015). Edison akan diperiksa sebagai saksi dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau 2014 kepada Kementerian Kehutanan dengan tersangka Annas Maamun. "Dia akan diperiksa untuk tersangka AM," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Selasa pagi. Edison diketahui merupakan Direktur Utama PT Citra Hokiana Triutama. Ia diduga menjadi orang yang memberikan uang kepada Annas melalui Gulat Medali Emas Manurung. Edison disebut-sebut berada di Jakarta saat mantan Gubernur Riau Annas Maamun ditangkap karena menerima dugaan suap dari Gulat. KPK pun sebelumnya sudah mengisyaratkan bahwa Edison terlibat dengan kasus dugaan suap Annas Maamun. Bahkan, Edison disebut sebagai saksi penting dalam penyidikan dugaan suap tersebut. Pasalnya, PT Citra Hokiana Triutama, perusahaan milik Edison pernah memenangkan lelang peningkatan Jalan Lubuk Jambi dengan nilai proyek Rp4,7 miliar. Nama Edison dan PT Citra Hokiana pun disebut-sebut tercatat dalam daftar perusahaan yang ditemukan bersama uang USD30 ribu saat penangkapan Annas. (Baca: KPK Bidik Wakil Bendahara Demokrat Riau dalam Kasus Annas) Bahkan beredar kabar, Edison adalah orang yang mencairkan uang Rp2 miliar untuk kemudian diberikan kepada Annas Maamun melalui Gulat Manurung. Disinggung apakah materi pemeriksaan berkaitan dengan hal tersebut, Priharsa mengaku tidak tahu. "Yang pasti, dia dipanggil karena penyidik memerlukan keterangannya," jelas Priharsa.