Kepuasan Terhadap Polri Rendah, IPW: Kapolri Harus Benahi Reserse

Jakarta: Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengaku prihatin mengenai hasil survei Poltracking yang menyatakan Polri sebagai institusi dengan kepercayaan publik paling rendah. Hasil ini dinilai imbas sejumlah kasus yang menimpa perwira tinggi Korps Bhayangkara. Sugeng mengatakan, tugas Polri sejatinya bukan hanya penegakan hukum. Tetapi, terkait fungsi lain seperti lalu lintas (Lantas), serta pelayanan dan penjaga ketertiban. Seluruh fungsi ini dinilai telah berjalan dengan baik. "Hal tersebut terabaikan karena kasus yang menonjol terkait dengan dugaan suap dan gratifikasi atau pelanggaran oknum polri berpangkat perwira tinggi dan khususnya dalam fungsi reserse," kata Sugeng melalui keterangan tertulis, Senin, 12 Desember 2022.   Sugeng meminta Kapolri untuk membenahi Reserse Polri. Ia menilai rendahnya kepercayaan publik terhadap Polri bisa disebabkan oleh adanya oknum reserse yang menyalahgunakan wewenang, melakukan pemerasan, menerima suap. "Kemudian berpihak dalam penanganan perkara, mengelabuhi pihak-pihak yang berperkara, membuat rekayasa perkara, dan lain-lain," kata Sugeng. Sugeng meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk tegas dan transparan dalam menyelesaikan kasus pelanggaran yang dilakukan perwira tinggi Polri. Ia mengatakan Kapolri harus lugas, cepat, dan tidak ada upaya untuk melindungi atau menutupi kasus. Sugeng mengatakan jika Kapolri tidak bersikap cepat dan tegas, maka survei selanjutnya akan tetap menempatkan Polri sebagai institusi dengan tingkat kepercayaan publik paling rendah. Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkap hasil jajak pendapat terbarunya terkait tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara dan institusi demokrasi. Hasilnya, lembaga TNI mencatatkan hasil tertinggi dalam hal kepuasan publik dengan angka mencapai 68,6 persen. Sedangkan, Polri mendapat kepuasan publik yang paling rendah yakni 52 persen.