KPK Tegaskan Pemeriksaan Lukas Enembe di Rumahnya Telah Dikaji dengan Matang

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak ada kesalahan dalam pemeriksaan Gubernur Papua Lukas Enembe di rumahnya. Lembaga Antikorupsi itu mengeklaim sudah mengkaji kedatangannya ke Jayapura dengan matang. "Sebelumnya tentu telah dilakukan kajian dan diskusi mendalam di internal KPK, khususnya penyidik dan JPU, seluruh struktural penindakan, pimpinan, serta pihak-pihak terkait lainnya," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Minggu, 6 November 2022. Ali mengatakan kedatangan KPK dalam pertemuan itu mengacu pada Pasal 113 dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Beleid itu membolehkan penyidik mendatangi tersangka dengan pertimbangan tertentu. Kedatangan KPK ke rumah Lukas juga disebut sebagai bukti keseriusan dalam pengusutan dugaan suap dan gratifikasi di Papua. Pengecekan kesehatan Lukas diklaim sebagai salah satu bentuk keseriusan. "Sehingga untuk kepastian hukum kami harus memastikan kondisi kesehatan tersangka dimaksud. Untuk itulah dalam kegiatan pemeriksaannya diikutsertakan pula tim dokter KPK dan IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," ujar Ali.   Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan kasus dugaan suap dan gratifikasi di Papua diusut berdasarkan adanya bukti permulaan yang cukup. Gubernur Papua Lukas Enembe dipastikan tidak dipolitisasi. "Tidak ada politisasi, opini, kriminalisasi. Ini murni berdasarkan bukti permulaan cukup bahwa telah terjadi peristiwa pidana," kata Firli dalam keterangannya, Kamis, 3 November 2022. Firli juga menegaskan pihaknya masih sesuai dengan aturan hukum dalam memproses Lukas dalam kasusnya. hingga kini, kata dia, pencarian bukti masih dilakukan.