medcom.id, Jakarta: Panita Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) akan meminta masukan masyarakat terkait kompetensi setiap capim yang lolos tahap administrasi. Untuk mengakomodir hal itu, pansel akan menyediakan laman khusus bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi.
"Orang bisa memilih nama (pendaftar) itu, ada form-nya, dia bisa masukan komentar, dan data pendukung seperti foto, dan dokumen. Kita lebih mudah, nanti masing-masing orang keluar dari masukan masyarakat," kata Juru Bicara Pansel, Betti Alisjahbana kepada wartawan, Jumat (3/7/2015).
Di laman itu, sambung Betti, masyarakat diharuskan memberi informasi tentang deskripsi capim yang mereka ketahui. Deskripsi itu juga harus disertai dengan kontak yang dapat dihubungi.
Hal ini dilakukan, agar setiap laporan masyarakat tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, menurut dia, tak sedikit masyarakat yang memberi komentar dengan tujuan negatif, termasuk merusak nama baik seseorang.
"Kita tanya apa data pendukungnya, dokumen-dokumennya ada enggak? Kita juga tes sehingga bukan robot yang masukan, karena banyak orang yang punya tujuan berbeda-beda," ungkapnya.
Tak hanya masyarakat, pansel juga mengaku akan meminta bantuan institusi lain tentang penyeleksian ini. Sejauh ini, Betti mengungkapkan telah menjalin kerjasama dengan Polri dan BIN untuk melakukan penelursuran rekam jejak capim KPK.
medcom.id, Jakarta: Panita Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) akan meminta masukan masyarakat terkait kompetensi setiap capim yang lolos tahap administrasi. Untuk mengakomodir hal itu, pansel akan menyediakan laman khusus bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi.
"Orang bisa memilih nama (pendaftar) itu, ada
form-nya, dia bisa masukan komentar, dan data pendukung seperti foto, dan dokumen. Kita lebih mudah, nanti masing-masing orang keluar dari masukan masyarakat," kata Juru Bicara Pansel, Betti Alisjahbana kepada wartawan, Jumat (3/7/2015).
Di laman itu, sambung Betti, masyarakat diharuskan memberi informasi tentang deskripsi capim yang mereka ketahui. Deskripsi itu juga harus disertai dengan kontak yang dapat dihubungi.
Hal ini dilakukan, agar setiap laporan masyarakat tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, menurut dia, tak sedikit masyarakat yang memberi komentar dengan tujuan negatif, termasuk merusak nama baik seseorang.
"Kita tanya apa data pendukungnya, dokumen-dokumennya ada enggak? Kita juga tes sehingga bukan robot yang masukan, karena banyak orang yang punya tujuan berbeda-beda," ungkapnya.
Tak hanya masyarakat, pansel juga mengaku akan meminta bantuan institusi lain tentang penyeleksian ini. Sejauh ini, Betti mengungkapkan telah menjalin kerjasama dengan Polri dan BIN untuk melakukan penelursuran rekam jejak capim KPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
