medcom.id, Jakarta: Pemilihan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) alot. Meski sudah tiga kali voting, toh belum juga ada yang terpilih. Walhasil, sembilan hakim MK memutuskan menggelar rapat pleno tertutup.
"Karena belum juga mendapatkan keputusan, sesuai peraturan akan dilakukan rapat pleno tertutup. Maka sidang saya skor," kata Ketua MK Arief Hidayat di Gedung MK, Senin (12/1/2015).
Ada tiga kandidat pengganti Arief, sebelum dia naik pangkat menjadi ketua MK. Mereka adalah Aswanto, Anwar Usman, dan Patrialis Akbar.
Voting pertama dilakukan terbuka, dihadiri staf MK, media serta mantan hakim MK Natabaya. Hasil pemungutan suara: Answanto dan Anwar sama-sama mengantongi 3 suara. Patrialis kebagian 2 suara. Satu suara tak sah karena pemilik suara memilih ketiga calon.
Lantaran ada dua pemenang, pemilihan diulang tanpa nama Patrialis. Hasilnya, Aswanto mendapat 4 suara, sedangkan Anwar kebagian 3 suara. Satu suara tak sah dan seorang hakim memilih abstain.
Pemilihan terpaksa diulang karena tidak ada satu calon mendapatkan suara minimal: 5. Tapi, divoting ketiga, lagi-lagi tak ada pemenang. Aswanto dan Anwar bahkan sama-sama mendapatkan 4 suara. Pasalnya satu hakim memilih abstain.
Pemilihan wakil ketua MK berbanding terbalik dengan pemilihan ketua. Pemilihan ketua lancar jaya. Arief dipilih menjadi ketua MK secara aklamasi.
medcom.id, Jakarta: Pemilihan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) alot. Meski sudah tiga kali voting, toh belum juga ada yang terpilih. Walhasil, sembilan hakim MK memutuskan menggelar rapat pleno tertutup.
"Karena belum juga mendapatkan keputusan, sesuai peraturan akan dilakukan rapat pleno tertutup. Maka sidang saya skor," kata Ketua MK Arief Hidayat di Gedung MK, Senin (12/1/2015).
Ada tiga kandidat pengganti Arief, sebelum dia naik pangkat menjadi ketua MK. Mereka adalah Aswanto, Anwar Usman, dan Patrialis Akbar.
Voting pertama dilakukan terbuka, dihadiri staf MK, media serta mantan hakim MK Natabaya. Hasil pemungutan suara: Answanto dan Anwar sama-sama mengantongi 3 suara. Patrialis kebagian 2 suara. Satu suara tak sah karena pemilik suara memilih ketiga calon.
Lantaran ada dua pemenang, pemilihan diulang tanpa nama Patrialis. Hasilnya, Aswanto mendapat 4 suara, sedangkan Anwar kebagian 3 suara. Satu suara tak sah dan seorang hakim memilih abstain.
Pemilihan terpaksa diulang karena tidak ada satu calon mendapatkan suara minimal: 5. Tapi, divoting ketiga, lagi-lagi tak ada pemenang. Aswanto dan Anwar bahkan sama-sama mendapatkan 4 suara. Pasalnya satu hakim memilih abstain.
Pemilihan wakil ketua MK berbanding terbalik dengan pemilihan ketua. Pemilihan ketua lancar jaya. Arief dipilih menjadi ketua MK secara aklamasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)
