medcom.id, Jakarta: Jaksa Agung HM Prasetyo mengaku memikul tanggung jawab besar terhadap beberapa kasus yang mangkrak di Kejaksaan Agung. Saat ini pihaknya tengah mengumpulkan kasus-kasus tersebut termasuk kendala serta solusinya setelah melakukan rapat internal dengan para pejabat di Kejaksaan Agung, Jumat lalu.
"Kami sedang kumpulkan itu. Banyak sekali kendala yang ditemui, salah satunya pengumpulan barang bukti terlebih untuk kasus korupsi," kata Prasetyo di Jakarta, Minggu (23/11/2014).
Dalam pengumpulan kasus-kasus yang mangkrak tersebut, fokus terhadap pengambalian aset dan pemburuan buronan korupsi juga tengah dilakukan. Beberapa kendala seperti belum adanya perjanjian ektradisi dengan negara pelarian buron dan langkah diplomasi, segera dibangun.
"Kami sudah sudah tahu ke mana larinya buron itu. Tapi, saat ini masih kami kumpulkan masalah yang ada lalu menetapkan langkah selanjutnya termasuk koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Imigrasi untuk pengembalian aset," ujar dia.
Pengembalian aset dan buron ini, lanjut Prasetyo, juga menjadi tugas yang menjadi tanggung jawab sekaligus amanat Presiden. Pun, dirinya menjamin tidak ada pemeriksaan terhadap semua kasus di Kejaksaan Agung yang ditutupi.
"Nanti akan kami lihat semuanya. Tak ada yang ditutupi. Kami akan tegakkan sebaik-baiknya secara objektif dan transparan juga profesional," terang Prasetyo.
medcom.id, Jakarta: Jaksa Agung HM Prasetyo mengaku memikul tanggung jawab besar terhadap beberapa kasus yang mangkrak di Kejaksaan Agung. Saat ini pihaknya tengah mengumpulkan kasus-kasus tersebut termasuk kendala serta solusinya setelah melakukan rapat internal dengan para pejabat di Kejaksaan Agung, Jumat lalu.
"Kami sedang kumpulkan itu. Banyak sekali kendala yang ditemui, salah satunya pengumpulan barang bukti terlebih untuk kasus korupsi," kata Prasetyo di Jakarta, Minggu (23/11/2014).
Dalam pengumpulan kasus-kasus yang mangkrak tersebut, fokus terhadap pengambalian aset dan pemburuan buronan korupsi juga tengah dilakukan. Beberapa kendala seperti belum adanya perjanjian ektradisi dengan negara pelarian buron dan langkah diplomasi, segera dibangun.
"Kami sudah sudah tahu ke mana larinya buron itu. Tapi, saat ini masih kami kumpulkan masalah yang ada lalu menetapkan langkah selanjutnya termasuk koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Imigrasi untuk pengembalian aset," ujar dia.
Pengembalian aset dan buron ini, lanjut Prasetyo, juga menjadi tugas yang menjadi tanggung jawab sekaligus amanat Presiden. Pun, dirinya menjamin tidak ada pemeriksaan terhadap semua kasus di Kejaksaan Agung yang ditutupi.
"Nanti akan kami lihat semuanya. Tak ada yang ditutupi. Kami akan tegakkan sebaik-baiknya secara objektif dan transparan juga profesional," terang Prasetyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)
