Jakarta. Izederik Emir Moeis dihukum tiga tahun penjara kerena terbukti menerima uang suap dari Pirooz Muhammad, makelar PT Alstom Inc, dalam proyek pembangunan PLTU Tarahan, Lampung. Namun selama sidang, pelaku suap tidak pernah dihadirkan untuk dikonfrontir langsung keterangannya
Emir Moeis pun tidak terima dengan vonis yang dijatuhkan kepadanya. Selain akan ajukan banding, mantan anggota DPR ini akan melaporkan Pirooz Muhammad ke Interpol.
"Lapor ke Mabes Polri dan Interpol. Ini 100 persen hukuman karena dia kok, yang didengar keterangan dia," kata Emir.
Kepada wartawan yang mencegatnya usai sidang di PN Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (14/4/2014), Emir menegaskan fakta yang terungkap dalam sidang jelas menguatkan posisinya. Tidak ada perusahaan fiktif seperti yang jakwa dakwakan dan hubungannya dengan Pirooz Muhammad sepenuhnya urusan bisnis.
"Faktanya ada, foto-fotonya ada aktenya ada. Itu duit (dari Pirooz Muhammad -red) untuk investasi," papar kader PDIP ini.
"Dia (Pirooz Muhammad -red) nggak pernah bicara komisi ke saya. Dia memalsukan dokumen yang ada. Kalau dia suap, ngapain dia transfer ke rekening saya? Yang paling penting tidak pernah hadir dalam sidang, sumpahnya pun diragukan. Saya menjadi komisi energi 2003, nggak relevan dikatakan 2005 terima suap. Saya korban," gerutu Emir.
Majelis hakim PN Tipikor menyatakan Emir Moeis terbukti menerima uang suap sebesar US$ 423.985 ribu dalam proyek PTLU Tarahan, Lampung. Suap itu diterimanya dari Pirooz Muhammad dalam kapasitas sebagai anggota DPR yang membidangi sumber daya mineral, energi dan listrik.
"Menjatuhkan pidana dengan pidana penjara selama tiga tahun dan pidana denda Rp 150 juta dengan ketentuan bila tidak dibayar diganti pidana kurungan tiga bulan," kata Ketua Majelis Hakim Matheus Samiaji.
Jakarta. Izederik Emir Moeis dihukum tiga tahun penjara kerena terbukti menerima uang suap dari Pirooz Muhammad, makelar PT Alstom Inc, dalam proyek pembangunan PLTU Tarahan, Lampung. Namun selama sidang, pelaku suap tidak pernah dihadirkan untuk dikonfrontir langsung keterangannya
Emir Moeis pun tidak terima dengan vonis yang dijatuhkan kepadanya. Selain akan ajukan banding, mantan anggota DPR ini akan melaporkan Pirooz Muhammad ke Interpol.
"Lapor ke Mabes Polri dan Interpol. Ini 100 persen hukuman karena dia kok, yang didengar keterangan dia," kata Emir.
Kepada wartawan yang mencegatnya usai sidang di PN Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (14/4/2014), Emir menegaskan fakta yang terungkap dalam sidang jelas menguatkan posisinya. Tidak ada perusahaan fiktif seperti yang jakwa dakwakan dan hubungannya dengan Pirooz Muhammad sepenuhnya urusan bisnis.
"Faktanya ada, foto-fotonya ada aktenya ada. Itu duit (dari Pirooz Muhammad -red) untuk investasi," papar kader PDIP ini.
"Dia (Pirooz Muhammad -red) nggak pernah bicara komisi ke saya. Dia memalsukan dokumen yang ada. Kalau dia suap, ngapain dia transfer ke rekening saya? Yang paling penting tidak pernah hadir dalam sidang, sumpahnya pun diragukan. Saya menjadi komisi energi 2003, nggak relevan dikatakan 2005 terima suap. Saya korban," gerutu Emir.
Majelis hakim PN Tipikor menyatakan Emir Moeis terbukti menerima uang suap sebesar US$ 423.985 ribu dalam proyek PTLU Tarahan, Lampung. Suap itu diterimanya dari Pirooz Muhammad dalam kapasitas sebagai anggota DPR yang membidangi sumber daya mineral, energi dan listrik.
"Menjatuhkan pidana dengan pidana penjara selama tiga tahun dan pidana denda Rp 150 juta dengan ketentuan bila tidak dibayar diganti pidana kurungan tiga bulan," kata Ketua Majelis Hakim Matheus Samiaji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LHE)
