Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian memprediksi massa reuni akbar alumni 212 di Lapangan Monas tak seramai dulu. Ini lantaran reuni tak dipengaruhi kepentingan politik yang besar.
"Yang jelas enggak akan seperti dulu, kalau yang dulu kan kebanyakan kepentingan politik," kata Tito di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 30 November 2017.
Tito menyebut, aksi 212 terjadi karena kepentingan politik saat itu. Tujuan aksi jelas, meminta pemerintah menindak penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat itu maju sebagai calon Gubernur DKI 2017-2022.
"Kan itu politik, tinggi sekali," kata dia.
Pada reuni akbar alumni 212 ini kata Tito juga sarat dengan kepentingan politis. Apalagi, agenda pesta demokrasi besar akan dilakukan dalam dua tahun ke depan.
Untuk itu, Tito menyarankan, pelaksanaan aksi sebaiknya diadakan di Masjid Istiqlal. "Bagusnya (diadakan) di Istiqlal saja," kata dia.
Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian memprediksi massa reuni akbar alumni 212 di Lapangan Monas tak seramai dulu. Ini lantaran reuni tak dipengaruhi kepentingan politik yang besar.
"Yang jelas enggak akan seperti dulu, kalau yang dulu kan kebanyakan kepentingan politik," kata Tito di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 30 November 2017.
Tito menyebut, aksi 212 terjadi karena kepentingan politik saat itu. Tujuan aksi jelas, meminta pemerintah menindak penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat itu maju sebagai calon Gubernur DKI 2017-2022.
"Kan itu politik, tinggi sekali," kata dia.
Pada reuni akbar alumni 212 ini kata Tito juga sarat dengan kepentingan politis. Apalagi, agenda pesta demokrasi besar akan dilakukan dalam dua tahun ke depan.
Untuk itu, Tito menyarankan, pelaksanaan aksi sebaiknya diadakan di Masjid Istiqlal. "Bagusnya (diadakan) di Istiqlal saja," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
