Jakarta: Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bakal menambah jenis pelanggaran yang dapat ditangkap kamera tilang elektronik (e-TLE). Penggunaan kamera e-TLE dapat meningkatkan disiplin lalu lintas.
"Kita akan kembangkan dari sisi pelanggaran apa yang bisa ditangkap oleh kamera. Kalau sekarang kan tidak semua hanya pelanggaran tertentu saja," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat dihubungi, Sabtu, 23 Januari 2021.
Sambodo membeberkan sejumlah pelanggaran yang bisa dianalisis kamera e-TLE. Seperti, penggunaan telepon genggam saat berkendara, melanggar batas berhenti (stop line) di lampu merah, melanggar lampu merah, serta tidak memakai sabuk pengaman.
"Tentu ini akan kita kembangkan, sehingga kamera ini juga bisa menangkap pelanggaran-pelanggaran lainnya," ucap Sambodo.
(Baca: Komjen Listyo: Anggota Tak Perlu Lagi Menilang)
Dia menilai penggunaan kamera tilang elektronik terbukti meningkatkan disiplin lalu lintas. Sebab, terjadi penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas di titik-titik yang dipasang kamera e-TLE.
Sambodo mengungkapkan kota-kota besar di dunia menggunakan kamera e-TLE untuk menindak pelanggaran lalu lintas. Semakin banyak kamera e-TLE yang dipasang, maka semakin sedikit pelanggaran lalu lintas yang akan terjadi.
"Jadi efektivitas ini sangat efektif," tutur Sambodo.
Kamera e-TLE juga efektif dipakai selama pandemi covid-19. Sebab, dapat mengurangi interaksi petugas dan masyarakat di lapangan.
"Dan dari segi transparansi ini luar biasa karena menghilangkan proses negosiasi antara petugas dan masyarakat karena tidak ada pertemuan antara petugas dan masyarakat," jelas dia.
Jakarta: Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bakal menambah jenis pelanggaran yang dapat ditangkap kamera
tilang elektronik (e-TLE). Penggunaan kamera e-TLE dapat meningkatkan disiplin
lalu lintas.
"Kita akan kembangkan dari sisi pelanggaran apa yang bisa ditangkap oleh kamera. Kalau sekarang kan tidak semua hanya pelanggaran tertentu saja," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat dihubungi, Sabtu, 23 Januari 2021.
Sambodo membeberkan sejumlah pelanggaran yang bisa dianalisis kamera e-TLE. Seperti, penggunaan telepon genggam saat berkendara, melanggar batas berhenti (stop line) di lampu merah, melanggar lampu merah, serta tidak memakai sabuk pengaman.
"Tentu ini akan kita kembangkan, sehingga kamera ini juga bisa menangkap pelanggaran-pelanggaran lainnya," ucap Sambodo.
(Baca:
Komjen Listyo: Anggota Tak Perlu Lagi Menilang)
Dia menilai penggunaan kamera tilang elektronik terbukti meningkatkan disiplin lalu lintas. Sebab, terjadi penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas di titik-titik yang dipasang kamera e-TLE.
Sambodo mengungkapkan kota-kota besar di dunia menggunakan kamera e-TLE untuk menindak pelanggaran lalu lintas. Semakin banyak kamera e-TLE yang dipasang, maka semakin sedikit pelanggaran lalu lintas yang akan terjadi.
"Jadi efektivitas ini sangat efektif," tutur Sambodo.
Kamera e-TLE juga efektif dipakai selama pandemi covid-19. Sebab, dapat mengurangi interaksi petugas dan masyarakat di lapangan.
"Dan dari segi transparansi ini luar biasa karena menghilangkan proses negosiasi antara petugas dan masyarakat karena tidak ada pertemuan antara petugas dan masyarakat," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
