medcom.id, Jakarta: Bareskrim Polri hari ini kembali memeriksa mantan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino terkait pembelian mobile crane di PT Pelindo II. Kabareskrim Komjen Anang Iskandar angkat bicara soal pemeriksaan Lino yang ke sekian kalinya ini.
Anang mengatakan, penyidik Bareskrim masih memerlukan pendalaman sejauh mana peran Lino dalam kasus pembelian mobile crane.
"Dalam rangka pendalaman peran seseorang, perlu diteliti. Memang sebuah pemeriksaan, penyidikan itu perlu beberapa kali. Apalagi perannya itu berhubungan satu sama lain," jelas Anang di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2016).
Materi penyidikan kali ini, lanjut Anang, berbeda dengan penyidikan sebelumnya. Namun, Anang enggan membeberkan materi pemeriksaan Lino hari ini.
"Namanya penyidik, banyak (materi pemeriksaanya) biar kasusnya menjadi bulat," tambah Anang.
Sampai hari ini, Lino sudah menjalani enam kali pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur Operasi dan Teknik PT Pelindo II Ferialdy Nurlan.
Pada pemeriksaan sebelumnya, Lino dicecar perihal harta kekayaan dan rekening pribadinya. Lino yakin tidak ada masalah dalam rekening miliknya.
Penyidik Bareskrim Polri menemukan ada kejanggalan dalam pembelian 10 mobile crane di PT Pelindo II. Berdasarkan penelusuran tim penyelidik diketahui harga satuan mobile crane sesuai spesifikasi barang yang dibeli Pelindo II sekira Rp2,4 miliar. Kalau membeli 10 unit maka Rp24 miliar. Sedangkan anggaran PT Pelindo II membeli 10 unit mobile crane berjumlah Rp45,5 miliar.
medcom.id, Jakarta: Bareskrim Polri hari ini kembali memeriksa mantan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino terkait pembelian mobile crane di PT Pelindo II. Kabareskrim Komjen Anang Iskandar angkat bicara soal pemeriksaan Lino yang ke sekian kalinya ini.
Anang mengatakan, penyidik Bareskrim masih memerlukan pendalaman sejauh mana peran Lino dalam kasus pembelian mobile crane.
"Dalam rangka pendalaman peran seseorang, perlu diteliti. Memang sebuah pemeriksaan, penyidikan itu perlu beberapa kali. Apalagi perannya itu berhubungan satu sama lain," jelas Anang di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2016).
Materi penyidikan kali ini, lanjut Anang, berbeda dengan penyidikan sebelumnya. Namun, Anang enggan membeberkan materi pemeriksaan Lino hari ini.
"Namanya penyidik, banyak (materi pemeriksaanya) biar kasusnya menjadi bulat," tambah Anang.
Sampai hari ini, Lino sudah menjalani enam kali pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur Operasi dan Teknik PT Pelindo II Ferialdy Nurlan.
Pada pemeriksaan sebelumnya, Lino dicecar perihal harta kekayaan dan rekening pribadinya. Lino yakin tidak ada masalah dalam rekening miliknya.
Penyidik Bareskrim Polri menemukan ada kejanggalan dalam pembelian 10 mobile crane di PT Pelindo II. Berdasarkan penelusuran tim penyelidik diketahui harga satuan mobile crane sesuai spesifikasi barang yang dibeli Pelindo II sekira Rp2,4 miliar. Kalau membeli 10 unit maka Rp24 miliar. Sedangkan anggaran PT Pelindo II membeli 10 unit mobile crane berjumlah Rp45,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)
