Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Dewa Broto. Gatot dicecar soal pola pengelolaan anggaran dan program di Kemenpora sepanjang 2014-2018.
"KPK ingin tahu tentang pola pengelolaan anggaran dan program sepanjang 2014-2018," kata Gatot di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Juli 2019.
Gatot mengatakan penyidik baru bertanya seputar tata kelola anggaran di kementerian yang dipimpin Imam Nahrawi itu. Belum ada pertanyaan tentang kasus dugaan suap terkait pengucuran dana hibah dari Kemenpora ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Belum ke arah itu (dana hibah). Tapi masih pertanyaan seputar itu (tata kelola anggaran). Tentang bagaimana program itu berlangsung, pengelolaan anggaran, bagaimana pelaksanaan nya, kemudian bagaimana kontrolnya. Seperti itu," kata Gatot.
Dia membawa sejumlah dokumen terkait program Kemenpora sejak 2014-2018. Dia juga tidak mengetahui banyak tentang program Kemenpora pada 2014-2016 lantaran saat itu masih bertugas di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"2017 baru sebagai Sesmenpora. Jadi kalau ada pertanyaan terkait dengan kejadian 2014, 2015, kalau saya enggak tahu, saya jawab enggak tahu. Karena saat itu saya belum jadi Sesmenpora," pungkas dia.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Dewa Broto. Gatot dicecar soal pola pengelolaan anggaran dan program di Kemenpora sepanjang 2014-2018.
"KPK ingin tahu tentang pola pengelolaan anggaran dan program sepanjang 2014-2018," kata Gatot di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Juli 2019.
Gatot mengatakan penyidik baru bertanya seputar tata kelola anggaran di kementerian yang dipimpin Imam Nahrawi itu. Belum ada pertanyaan tentang kasus dugaan suap terkait pengucuran dana hibah dari Kemenpora ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Belum ke arah itu (dana hibah). Tapi masih pertanyaan seputar itu (tata kelola anggaran). Tentang bagaimana program itu berlangsung, pengelolaan anggaran, bagaimana pelaksanaan nya, kemudian bagaimana kontrolnya. Seperti itu," kata Gatot.
Dia membawa sejumlah dokumen terkait program Kemenpora sejak 2014-2018. Dia juga tidak mengetahui banyak tentang program Kemenpora pada 2014-2016 lantaran saat itu masih bertugas di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"2017 baru sebagai Sesmenpora. Jadi kalau ada pertanyaan terkait dengan kejadian 2014, 2015, kalau saya enggak tahu, saya jawab enggak tahu. Karena saat itu saya belum jadi Sesmenpora," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)
