Identitas pelaku penyerangan Pospol Cikokol -- istimewa
Identitas pelaku penyerangan Pospol Cikokol -- istimewa

Keluarga Pernah Laporkan Sultan ke BNPT

Lukman Diah Sari • 21 Oktober 2016 16:53
medcom.id, Jakarta: Keluarga Sultan Aziansyah, penyerang tiga polisi di dekat Lembaga Pendidikan Yupentek Cikokol, Tangerang Kota, sudah lama curiga dengan gelagat pemuda 22 tahun itu. Keluarga sudah berupaya menyelamatkan Sultan dari pengaruh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
 
"Kakanya sudah berupaya melaporkan ke BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2016).
 
Namun, lanjut Boy, tidak diketahui bagaimana tindaklanjutnya. "Laporan itu dilakukan dua bulan lalu," katanya.

(Baca: Orang Tua Sultan Meminta Maaf)
 
Boy mengatakan, Sultan didoktrin kelompok radikal JAD. Bahkan, Sultan sudah dicuci otak sehingga terprovokasi melakukan hal-hal brutal.
 
"Usianya masih 22 tahun, itu usia rentan untuk terpengaruh," kata Boy.
 
Berdasarkan pengakuan keluarga, lanjut Boy, Sultan mulai berubah sejak 2013. Sultan sering berkegiatan di luar bersama orang-orang yang tidak dikenal keluarga.
 
"Dicurigai dari HP (Sultan), banyak komunikasi dengan pihak luar yang mencurigakan," terang Boy.
 
Keluarga Pernah Laporkan Sultan ke BNPT
elaku penyerangan di Tangerang dilumpuhkan -- istimewa
 
Bahkan, Sultan pernah menjenguk Maman di LP Nusakambangan, Cilacap, pada Juni 2015. Ia ditemani Fauzan Al Anshori, pimpinan Pondok Pesantren Al Anshorullah di Ciamis, saat mengunjungi Maman.
 
"Penyidik sudah ke Ponpes Ansharullah di Dusun Sembung Jaya, Desa Mekarmukti, Cisaga, Ciamis. Ternyata, Fauzan Al Anshori sudah meninggal dan pondok pesantren itu sekarang diserahkan ke masyarakat sekitar," papar Boy.
 
(Baca: Sultan Anggota Jaringan Maman Abdurrahman)
 
Sultan pernah belajar di pondok pimpinan almarhum Fauzan Al Anshori. Fauzan diketahui sebagai pimpinan kelompok Jamaah Islamiyah yang sudah bergabung dengan kelompok JAD.
 
JAD terafiliasi dengan ISIS. Pimpinannya, Maman Abdurrahman, kini mendekam di Nusa Kambangan.
 
Sultan menyerang Kapolsek Tangerang Kota Kompol Effendi dan dua anak buahnya, pada Kamis, 20 Oktober 2016. Sultan menyerang menggunakan golok. Dia juga sempat melempar diduga bom ke dalam pospol sebelum ditembak petugas.
 
Effendi mengalami luka tusuk di dada. Sementara anggota polisi lain, Iptu Bambang Haryadi terluka di dada dan punggung kiri dan Bripka Sukardi menderita luka bacok di punggung dan lengan.
 
Sultan meninggal saat dirujuk ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Ia kehabisan darah dalam perjalanan menuju RS Polri.
 
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti satu pisau, satu badik, satu sarung badik, dua benda diduga bom pipa, satu tas hitam, satu sorban putih, dan satu stiker berlambang ISIS.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan