Jakarta: Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Kelompok tersebut kerap mengancam masyarakat secara verbal dan nonverbal.
"Ekses KKB terus melakukan teror di wilayah di Kabupaten Mimika, khusunya di sekitar Distrik Tembagapura," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, melalui keterangan tertulis, Selasa, 18 Maret 2020.
Masyarakat Tembagapura meminta dievakuasi ke tempat yang lebih aman akibat aksi KKB. Total 1.700 warga di Distrik Tembagapura mengungsi ke Kota Timika, Papua.
"Wakil bupati Mimika mengevakuasi (masyarakat) dari Distrik Tembagapura ke Kota Timika," tutur dia.
Ilustrasi para pengungsi yang dievakuasi oleh pihak TNI dan Polri di Kabupaten Mimika beberapa waktu lalu. Metro TV/Ricardo Hutahaen.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw memastikan situasi di Tembagapura membaik, meski sempat dimasuki kelompok KKB. Aparat dipastikan menguasai kampung-kampung yang sempat dimasuki KKB.
"Situasinya sekarang sudah lebih baik. Saya mau katakan, kehadiran KKB (di sana) sangat menakutkan warga masyarakat, dan ini adalah tugas kami untuk mengambil langkah tegas terhadap KKB," ujar Waterpauw, Sabtu, 14 Maret 2020.
Baca: KKB Melakukan Kekerasan dan Mengancam dengan Senjata
Dia menerangkan ribuan warga memilih keluar kampung karena takut KKB melakukan kekerasan kepada anak-anak, orang tua, dan perempuan. Polisi masih memburu anggota KKB di beberapa kampung.
Jenderal bintang dua itu mengungkap KKB telah masuk ke beberapa kampung, yakni Kampung Opitawak, Banti Wa, Banti 1, Banti 2, dan Kampung Utikini. Namun, jumlahnya tidak banyak.
“Hanya ada sekitar lima hingga enam kelompok saja. Termasuk dua atau tiga kelompok yang ada di Timika (Kabupaten Mimika)," beber dia.
Jakarta: Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Kelompok tersebut kerap mengancam masyarakat secara verbal dan nonverbal.
"Ekses KKB terus melakukan teror di wilayah di Kabupaten Mimika, khusunya di sekitar Distrik Tembagapura," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, melalui keterangan tertulis, Selasa, 18 Maret 2020.
Masyarakat Tembagapura meminta dievakuasi ke tempat yang lebih aman akibat aksi KKB. Total 1.700 warga di Distrik Tembagapura mengungsi ke Kota Timika, Papua.
"Wakil bupati Mimika mengevakuasi (masyarakat) dari Distrik Tembagapura ke Kota Timika," tutur dia.
Ilustrasi para pengungsi yang dievakuasi oleh pihak TNI dan Polri di Kabupaten Mimika beberapa waktu lalu. Metro TV/Ricardo Hutahaen.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw memastikan situasi di Tembagapura membaik, meski sempat dimasuki kelompok KKB. Aparat dipastikan menguasai kampung-kampung yang sempat dimasuki KKB.
"Situasinya sekarang sudah lebih baik. Saya mau katakan, kehadiran KKB (di sana) sangat menakutkan warga masyarakat, dan ini adalah tugas kami untuk mengambil langkah tegas terhadap KKB," ujar Waterpauw, Sabtu, 14 Maret 2020.
Baca: KKB Melakukan Kekerasan dan Mengancam dengan Senjata
Dia menerangkan ribuan warga memilih keluar kampung karena takut KKB melakukan kekerasan kepada anak-anak, orang tua, dan perempuan. Polisi masih memburu anggota KKB di beberapa kampung.
Jenderal bintang dua itu mengungkap KKB telah masuk ke beberapa kampung, yakni Kampung Opitawak, Banti Wa, Banti 1, Banti 2, dan Kampung Utikini. Namun, jumlahnya tidak banyak.
“Hanya ada sekitar lima hingga enam kelompok saja. Termasuk dua atau tiga kelompok yang ada di Timika (Kabupaten Mimika)," beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
