Jakarta: Clarissa Sastra Lino (CSL) diperiksa penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung). Putri mantan Direktur Utama (Dirut) Pelindo II Richard Joost Lino (RJL) itu diselisik soal dugaan korupsi pada PT Pelindo II.
"Saksi yang diperiksa yaitu CSL selaku anak dari RJL," kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Februari 2021.
Clarissa diperiksa sebagai saksi untuk ayahnya. Penyidik Jampidsus tengah mendalami kasus rasuah terkait perpanjangan kerja sama pengoperasian dan pengelolaan pelabuhan Pelindo II berupa kerja sama dengan PT Jakarta Internasional Container Terminal (JICT).
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk mencari fakta hukum dan mengumpulkan alat bukti tentang tindak pidana yang terjadi," ujar Leonard.
Untuk diketahui, penyidikan kasus dugaan korupsi pada Pelindo dilakukan usai keluarnya Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-54/F.2/Fd.1 /09/2020. Penyidik telah menggeledah kantor petinggi JICT dan menyita sejumlah dokumen sebagai barang bukti.
Tindak pidana korupsi pada kasus ini diduga terjadi saat perpanjangan pengelolaan pelabuhan yang dilakukan JICT dengan Pelindo II. Dalam perpanjangan itu diduga ada perbuatan melawan hukum untuk memuluskan proses perpanjangan.
Dugaan rasuah itu diduga berupa tindak pidana penyuapan. Penyidik masih menunggu penghitungan kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk selanjutnya bisa menetapkan tersangka.
Jakarta: Clarissa Sastra Lino (CSL) diperiksa penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung). Putri mantan Direktur Utama (Dirut) Pelindo II Richard Joost Lino (RJL) itu diselisik soal dugaan korupsi pada PT
Pelindo II.
"Saksi yang diperiksa yaitu CSL selaku anak dari RJL," kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Februari 2021.
Clarissa diperiksa sebagai saksi untuk ayahnya. Penyidik Jampidsus tengah mendalami kasus rasuah terkait perpanjangan kerja sama pengoperasian dan pengelolaan pelabuhan Pelindo II berupa kerja sama dengan PT Jakarta Internasional Container Terminal (JICT).
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk mencari fakta hukum dan mengumpulkan alat bukti tentang tindak pidana yang terjadi," ujar Leonard.
Untuk diketahui, penyidikan kasus dugaan korupsi pada Pelindo dilakukan usai keluarnya Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-54/F.2/Fd.1 /09/2020. Penyidik telah menggeledah kantor petinggi JICT dan menyita sejumlah dokumen sebagai barang bukti.
Tindak pidana korupsi pada kasus ini diduga terjadi saat perpanjangan pengelolaan pelabuhan yang dilakukan JICT dengan Pelindo II. Dalam perpanjangan itu diduga ada perbuatan melawan hukum untuk memuluskan proses perpanjangan.
Dugaan rasuah itu diduga berupa tindak pidana penyuapan. Penyidik masih menunggu penghitungan kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk selanjutnya bisa menetapkan tersangka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
