Jakarta: Selebgram Rachel Vennya menjalani pemeriksaan buntut melarikan diri dari karantina kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Pademangan, Jakarta Utara hari ini. Rachel diperiksa bersama pacar, Salim Nauderer, dan manajernya, Maulida Khairunia.
"(Sebanyak) tiga orang jadwal hari ini. Lupa saya namanya, iya manajer dan kekasih juga," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Oktober 2021.
Tubagus mengatakan pemeriksaan dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB. Menurutnya, Rachel dan dua orang lainnya akan diklarifikasi terkait kabur dari karantina.
"Kemudian dia melanggar protokol kesehatan (prokes) dan sebagainya. Kita terapkan dua, pertama Undang-Undang (UU) Wabah Penyakit dan kedua kekarantinaan," ungkap Tubagus.
Pasal 9 ayat 1 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan menyebutkan setiap orang wajib mematuhi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan. Sedangkan, ayat 2 menyatakan setiap orang berkewajiban ikut serta dalam penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan.
Baca: Satgas Tegaskan Tak Ada Keringanan Karantina Pendatang Luar Negeri
Sementara itu, Pasal 14 UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular menyatakan barang siapa dengan sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 1 tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp1 juta.
Rachel Vennya dikabarkan kabur saat menjalani karantina usai kembali dari Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Dia diduga dibantu oleh oknum TNI FS, yang bertugas sebagai petugas pengamanan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
FS, yang membantu Rachel Vennya kabur dari karantina itu pun telah dinonaktifkan sejak Kamis, 14 Oktober 2021. FS dikembalikan ke kesatuan militernya.
Jakarta:
Selebgram Rachel Vennya menjalani pemeriksaan buntut melarikan diri dari
karantina kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC)
Wisma Atlet, Pademangan, Jakarta Utara hari ini. Rachel diperiksa bersama pacar, Salim Nauderer, dan manajernya, Maulida Khairunia.
"(Sebanyak) tiga orang jadwal hari ini. Lupa saya namanya, iya manajer dan kekasih juga," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Oktober 2021.
Tubagus mengatakan pemeriksaan dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB. Menurutnya, Rachel dan dua orang lainnya akan diklarifikasi terkait kabur dari karantina.
"Kemudian dia melanggar protokol kesehatan (prokes) dan sebagainya. Kita terapkan dua, pertama Undang-Undang (UU) Wabah Penyakit dan kedua kekarantinaan," ungkap Tubagus.
Pasal 9 ayat 1 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan menyebutkan setiap orang wajib mematuhi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan. Sedangkan, ayat 2 menyatakan setiap orang berkewajiban ikut serta dalam penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan.
Baca:
Satgas Tegaskan Tak Ada Keringanan Karantina Pendatang Luar Negeri
Sementara itu, Pasal 14 UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular menyatakan barang siapa dengan sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 1 tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp1 juta.
Rachel Vennya dikabarkan kabur saat menjalani karantina usai kembali dari Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Dia diduga dibantu oleh oknum TNI FS, yang bertugas sebagai petugas pengamanan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
FS, yang membantu Rachel Vennya kabur dari karantina itu pun telah dinonaktifkan sejak Kamis, 14 Oktober 2021. FS dikembalikan ke kesatuan militernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
