Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menggagalkan penyelundupan 113 kilogram ganja dari Thailand. Narkoba tersebut disamarkan dalam paket selimut dan alat perawatan hewan.
Kasus ini terungkap dari dari informasi intelijen Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta yang mencurigai sebuah paket kiriman dari Thailand. Bea Cukai berkoordinasi dengan BNN dan menangkap terduga pelaku berinisial AS saat mengambil paket di gudang impor bandara pada 25 Juli 2024.
Setelah memeriksa AS, tim gabungan menangkap MM yang diduga sebagai pemberi perintah dan pemilik PT Casas, perusahaan penerima barang tersebut. Berdasarkan pemeriksaan awal, ganja asal Thailand ini dikirim seseorang berinisial BN yang masih buron.
Rencananya, ganja tersebut akan dikirim ke Liverpool, Inggris.
"Menurut informasi yang kami terima, harga satu kantong plastik ganja ini di luar negeri bisa mencapai Rp120 juta rupiah. Total nilai seluruh paket bisa mencapai sekitar Rp25 miliar," ujar Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom, dikutip dari Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Selasa 6 Agustus 2024.
BN merupakan warga negara Indonesia dan saat ini masih buron. Kemungkinan besar BN terlibat dalam sindikat internasional, mengingat barang ini berasal dari Thailand dan memiliki karakteristik berbeda dengan ganja asli Indonesia.
BNN dan Bea Cukai terus melakukan penyelidikan untuk membongkar jaringan internasional di balik penyelundupan ganja ini. (Zein Zahiratul Fauziyyah)
Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menggagalkan penyelundupan 113 kilogram ganja dari Thailand.
Narkoba tersebut disamarkan dalam paket selimut dan alat perawatan hewan.
Kasus ini terungkap dari dari informasi intelijen Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta yang mencurigai sebuah paket kiriman dari Thailand. Bea Cukai berkoordinasi dengan BNN dan menangkap terduga pelaku berinisial AS saat mengambil paket di gudang impor bandara pada 25 Juli 2024.
Setelah memeriksa AS, tim gabungan menangkap MM yang diduga sebagai pemberi perintah dan pemilik PT Casas, perusahaan penerima barang tersebut. Berdasarkan pemeriksaan awal, ganja asal Thailand ini dikirim seseorang berinisial BN yang masih buron.
Rencananya, ganja tersebut akan dikirim ke Liverpool, Inggris.
"Menurut informasi yang kami terima, harga satu kantong plastik ganja ini di luar negeri bisa mencapai Rp120 juta rupiah. Total nilai seluruh paket bisa mencapai sekitar Rp25 miliar," ujar Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom, dikutip dari Selamat Pagi Indonesia di
Metro TV, Selasa 6 Agustus 2024.
BN merupakan warga negara Indonesia dan saat ini masih buron. Kemungkinan besar BN terlibat dalam sindikat internasional, mengingat barang ini berasal dari Thailand dan memiliki karakteristik berbeda dengan ganja asli Indonesia.
BNN dan Bea Cukai terus melakukan penyelidikan untuk membongkar jaringan internasional di balik penyelundupan ganja ini.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
