medcom.id, Jakarta: Kader Partai Demokrat dicokok dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kabarnya, tersebut merupakan anggota Komisi III DPR.
"Dari semalam sudah banyak ditelepon, tapi baru menjelang pagi dikasih tahu inisial PS dari fraksi aku (Demokrat)," kata Koordinator Juru Bicara Demokrat Ruhut Sitompul kepada Metrotvnews.com, Rabu (29/6/2016).
Sayangnya, Ruhut belum mau bicara banyak soal itu. Pihaknya masih menunggu pernyataan resmi KPK melalui konferensi pers.
"Nanti saja, tunggu KPK. Kami di Demokrat tegas dalam hal ini akan memecat siapapun yang terlibat," tegas dia.
Ruhut menyatakan Demokrat tidak akan menunggu proses pengadilan apabila KPK sudah mengumumkan inisial dan kasus yang melibatkan kader mereka. "Tidak akan kami lindungi!," tegasnya.
Sementara itu, KPK berjanji segera membeberkan OTT yang lagi-lagi menyeret legislator ini. "Tunggu sore saja detailnya," kata Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif dalam pesan singkat, Rabu (29/6/2016).
Syarif belum mau banyak bicara soal sosok anggota DPR yang dicokok. Jawaban sama juga dilontarkan Ketua KPK Agus Rahardjo. "Nanti tunggu konpers," ujar Agus.
KPK dikabarkan menangkap setidaknya empat orang pada Selasa, 28 Juni pukul 21.20 WIB. Mereka ialah satu anggota DPR, dua staf dan satu pihak swasta. Penangkapan dilakukan di rumah dinas anggota DPR, kawasan Ulu Jami, Jakarta Selatan.
Penyidik langsung membawa keempatnya ke KPK. Selain itu, KPK juga mengamankan sejumlah dokumen yang dikemas dalam dua kardus. Hingga Rabu pagi, mereka masih menjalani pemeriksaan di KPK.
medcom.id, Jakarta: Kader Partai Demokrat dicokok dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kabarnya, tersebut merupakan anggota Komisi III DPR.
"Dari semalam sudah banyak ditelepon, tapi baru menjelang pagi dikasih tahu inisial PS dari fraksi aku (Demokrat)," kata Koordinator Juru Bicara Demokrat Ruhut Sitompul kepada Metrotvnews.com, Rabu (29/6/2016).
Sayangnya, Ruhut belum mau bicara banyak soal itu. Pihaknya masih menunggu pernyataan resmi KPK melalui konferensi pers.
"Nanti saja, tunggu KPK. Kami di Demokrat tegas dalam hal ini akan memecat siapapun yang terlibat," tegas dia.
Ruhut menyatakan Demokrat tidak akan menunggu proses pengadilan apabila KPK sudah mengumumkan inisial dan kasus yang melibatkan kader mereka. "Tidak akan kami lindungi!," tegasnya.
Sementara itu, KPK berjanji segera membeberkan OTT yang lagi-lagi menyeret legislator ini. "Tunggu sore saja detailnya," kata Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif dalam pesan singkat, Rabu (29/6/2016).
Syarif belum mau banyak bicara soal sosok anggota DPR yang dicokok. Jawaban sama juga dilontarkan Ketua KPK Agus Rahardjo. "Nanti tunggu konpers," ujar Agus.
KPK dikabarkan menangkap setidaknya empat orang pada Selasa, 28 Juni pukul 21.20 WIB. Mereka ialah satu anggota DPR, dua staf dan satu pihak swasta. Penangkapan dilakukan di rumah dinas anggota DPR, kawasan Ulu Jami, Jakarta Selatan.
Penyidik langsung membawa keempatnya ke KPK. Selain itu, KPK juga mengamankan sejumlah dokumen yang dikemas dalam dua kardus. Hingga Rabu pagi, mereka masih menjalani pemeriksaan di KPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
