medcom.id, Jakarta: Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) terus mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di PT Pelindo II. Hari ini Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost (RJ) Lino dijadwalkan diperiksa sebagai saksi.
RJ Lino dijadwalkan diperiksa pukul 09.00 WIB. Ini merupakan panggilan kedua untuk Lino. Pada panggilan pertama, Senin 2 November, Lino tak menampakkan batang hidungnya. Ia beralasan tak menerima surat panggilan pemeriksaan paling lambat tiga hari sebelum jadwal pemeriksaan.
Sebelumnya, petinggi di Pelindo pada Jumat 6 November, yakni Direktur SDM, dan Direktur Komersil dan Pengembangan Usaha Pelindo telah diperiksa penyidik. Selain itu, pada hari yang sama, penyidik juga memeriksa Direktur SDM Pelindo II yang menjabat pada 2012 lalu.
Sementara itu, untuk hari ini, selain Lino, penyidik juga akan meminta keterangan Direktur Keuangan dan Direktur Operasional Pelindo II.
Kabareskrim Komjen Anang Iskandar menegaskan, bahwa kasus dugaan korupsi pengadaan crane di Pelindo II pasti dibawa hingga ke meja hijau. "Kasus ini pasti kami bawa ke pengadilan, tapi butuh waktu." tegasnya di Lapangan Bhayangkara, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 6 November.
Penyidikan dugaan korupsi di PT Pelindo II dimulai saat Bareskrim dipimpin Komjen Budi Waseso. Sebulan setelah penyidik Bareskrim menggeledah kantor Pelindo II, Waseso digeser ke Badan Narkotika Nasional. Lino akan diperiksa terkait dugaan korupsi dalam pembelian 10 unit mobile crane. Penyidik Bareskrim menilai, harga crane tidak masuk akal.
Berdasarkan penelusuran tim penyelidik, diketahui harga satuan mobile crane sesuai dengan spesifikasi barang yang dibeli Pelindo II hanya sekitar Rp2,4 miliar per unit. Seharusnya uang yang dikeluarkan untuk 10 unit crane sekitar Rp24 miliar. Sedangkan anggaran PT Pelindo II membeli 10 unit crane Rp45,5 miliar.
medcom.id, Jakarta: Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) terus mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan
mobile crane di PT Pelindo II. Hari ini Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost (RJ) Lino dijadwalkan diperiksa sebagai saksi.
RJ Lino dijadwalkan diperiksa pukul 09.00 WIB. Ini merupakan panggilan kedua untuk Lino. Pada panggilan pertama, Senin 2 November, Lino tak menampakkan batang hidungnya. Ia beralasan tak menerima surat panggilan pemeriksaan paling lambat tiga hari sebelum jadwal pemeriksaan.
Sebelumnya, petinggi di Pelindo pada Jumat 6 November, yakni Direktur SDM, dan Direktur Komersil dan Pengembangan Usaha Pelindo telah diperiksa penyidik. Selain itu, pada hari yang sama, penyidik juga memeriksa Direktur SDM Pelindo II yang menjabat pada 2012 lalu.
Sementara itu, untuk hari ini, selain Lino, penyidik juga akan meminta keterangan Direktur Keuangan dan Direktur Operasional Pelindo II.
Kabareskrim Komjen Anang Iskandar menegaskan, bahwa kasus dugaan korupsi pengadaan crane di Pelindo II pasti dibawa hingga ke meja hijau. "Kasus ini pasti kami bawa ke pengadilan, tapi butuh waktu." tegasnya di Lapangan Bhayangkara, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 6 November.
Penyidikan dugaan korupsi di PT Pelindo II dimulai saat Bareskrim dipimpin Komjen Budi Waseso. Sebulan setelah penyidik Bareskrim menggeledah kantor Pelindo II, Waseso digeser ke Badan Narkotika Nasional. Lino akan diperiksa terkait dugaan korupsi dalam pembelian 10 unit mobile crane. Penyidik Bareskrim menilai, harga crane tidak masuk akal.
Berdasarkan penelusuran tim penyelidik, diketahui harga satuan mobile crane sesuai dengan spesifikasi barang yang dibeli Pelindo II hanya sekitar Rp2,4 miliar per unit. Seharusnya uang yang dikeluarkan untuk 10 unit crane sekitar Rp24 miliar. Sedangkan anggaran PT Pelindo II membeli 10 unit crane Rp45,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)
