Jakarta: Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menyebut pelanggaran anggota baik etik, disiplin, dan pidana menurun pada 2021. Dia membandingkan dengan angka pelanggaran pada 2020.
"Itu berdasarkan data yang ada pada Pak Irwasum (Komjen Agung Budi Maryoto) Pak Propam (Irjen Ferdy Sambo)," kata Gatot dalam kunjungan ke Media Group di Ruang Meeting Executive Lantai 5 Gedung Grand Metro TV, Jakarta Barat, Jumat, 29 Oktober 2021.
Baca: Wakapolri Minta Masukan dari Media Group
Menurut dia, meski pelanggaran menurun namun pemberitaan negatif sangat masif. Menurutnya, hal itu terjadi karena banyak berita yang viral di media sosial.
"Ini yang menjadi masyarakat bisa tidak percaya dengan Polri. Ada yang sudah baik, jadi tidak baik," ungkap jenderal bintang tiga itu.
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Agung Budi Maryoto menambahkan pelanggaran anggota menurun 10 persen dibanding 2020. Menurut dia, ada 1.024 pelanggaran pada 2020.
"Tahun ini 167, turun 10 persen. Tapi, yang dikatakan Pak Gatot tadi, kok yang muncul ini yang viral," ujar Agung.
Dia mengatakan Polri telah melakukan berbagai upaya untuk melayani masyarakat dengan baik. Salah satunya, membuka layanan pengaduan secara daring.
"Masyarakat menerima sangat baik, karena langsung menggadu dan langsung ditanggapi," katanya.
Menurut dia, hanya beberapa persen dari 1.000 pengaduan yang dapat ditindaklanjuti. Sebanyak 74 persen tidak bisa ditindaklanjuti, karena hanya saran dan masukan.
"Masalah tetap kita terima, dan kami dengan pengawas eksternal seperti Kompolnas bikin link, jadi apa yang diadukan ke Polri nyangkut juga di Kompolnas. Sebaliknya, apa yang dilaporkan ke Kompolnas kita juga dapat, jadi cepat diproses," ucap jenderal bintang tiga itu.
Jakarta:
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menyebut pelanggaran anggota baik etik, disiplin, dan pidana menurun pada 2021. Dia membandingkan dengan angka pelanggaran pada 2020.
"Itu berdasarkan data yang ada pada Pak Irwasum (Komjen Agung Budi Maryoto) Pak Propam (Irjen Ferdy Sambo)," kata
Gatot dalam kunjungan ke
Media Group di Ruang Meeting Executive Lantai 5 Gedung Grand Metro TV, Jakarta Barat, Jumat, 29 Oktober 2021.
Baca:
Wakapolri Minta Masukan dari Media Group
Menurut dia, meski pelanggaran menurun namun pemberitaan negatif sangat masif. Menurutnya, hal itu terjadi karena banyak berita yang viral di media sosial.
"Ini yang menjadi masyarakat bisa tidak percaya dengan Polri. Ada yang sudah baik, jadi tidak baik," ungkap jenderal bintang tiga itu.
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Agung Budi Maryoto menambahkan pelanggaran anggota menurun 10 persen dibanding 2020. Menurut dia, ada 1.024 pelanggaran pada 2020.
"Tahun ini 167, turun 10 persen. Tapi, yang dikatakan Pak Gatot tadi, kok yang muncul ini yang viral," ujar Agung.
Dia mengatakan Polri telah melakukan berbagai upaya untuk melayani masyarakat dengan baik. Salah satunya, membuka layanan pengaduan secara daring.
"Masyarakat menerima sangat baik, karena langsung menggadu dan langsung ditanggapi," katanya.
Menurut dia, hanya beberapa persen dari 1.000 pengaduan yang dapat ditindaklanjuti. Sebanyak 74 persen tidak bisa ditindaklanjuti, karena hanya saran dan masukan.
"Masalah tetap kita terima, dan kami dengan pengawas eksternal seperti Kompolnas bikin link, jadi apa yang diadukan ke Polri nyangkut juga di Kompolnas. Sebaliknya, apa yang dilaporkan ke Kompolnas kita juga dapat, jadi cepat diproses," ucap jenderal bintang tiga itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
