Dituding Berpolitik oleh Eks Wamenkumham, KPK: Kaca Mata Kami Penegakan Hukum

Jakarta: Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana menyebut kepercayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkurang. Lembaga Antirasuah bahkan dituding berpolitik saat bekerja. Juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri menyayangkan pernyataan Denny. Dia menegaskan KPK bekerja masih mengacu pada hukum yang berlaku, bukan pergerakan politik. "Kami pastikan, kaca mata KPK murni penegakan hukum sepanjang ada alat bukti cukup di hadapan kami," tegas Ali melalui keterangan tertulis, Kamis, 2 Februari 2023. Dalam keterangannya, Denny menyebut cara berpolitik KPK, yakni menggunakan kasus penyelidikan dugaan korupsi Formula E untuk menjegal salah satu pihak yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden. Namun, Ali menegaskan cara berpikir itu salah. Pernyataan Denny dinilai syarat akan kepentingan. KPK meyakini pesan itu didesain untuk menguntungkan kelompok tertentu. "Jelas dapat dibaca publik seolah-olah merupakan bagian dari desain narasi politik untuk kepentingan yang bersangkutan dan kelompoknya," ucap Ali.   KPK menegaskan tidak akan pernah berpolitik dalam menangani kasus. Tudingan itu diyakini bakal semakin banyak dalam beberapa waktu ke depan. "Kami sadar betul semua yang dilakukan KPK saat ini dan ke depan pasti akan selalu dikaitkan dengan narasi politik semacam itu, karena memang menjelang tahun politik 2024," ujar Ali. Pernyataan Denny itu dibeberkan saat melakukan wawancara dengan wartawan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta pada Rabu, 1 Februari 2023. Dia menuding KPK diatur oleh pihak berkuasa untuk menyerang pihak-pihak tertentu.