medcom.id, Jakarta: Imigrasi Kelas II Sampit mengamankan delapan warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang bekerja di salah satu perusahaan tambang di Kalimantan Tengah. Mereka diduga ilegal karena tidak memiliki identitas yang lengkap.
Kepala Imigrasi Kelas II Sampit, Djoko Surono mengatakan, kedelapan WNA asal Tiongkok tersebut sebelumnya diamankan oleh Kodim 1014/PBN pada Minggu 15 Januari di Jalan Jenderal Ahmad Yani KM 2 Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.
"Sebelumnya ada 15 orang, namun setelah dilakukan pemeriksaan tujuh orang di antaranya memiliki identitas lengkap. Kasus delapan WNA asal Tiongkok tersebut sekarang ditangani oleh Kantor Imigrasi Sampit," kata Djoko dikutip dari Antara, Selasa (17/1/2017).
Djoko mengungkapkan, kedelapan WNA asal Tiongkok tersebut tidak bisa menunjukan paspor asli saat diamankan petugas. Berdasarkan pengakuan para WNA, paspor asli mereka saat ini ada di Kantor Imigrasi Jakarta Utara untuk perpanjangan izin tinggal.
Saat ini kedelapan orang tersebut masih berada di Jakarta dan sudah melakukan pengurusan perpanjangan izin tinggal. Kedelapan WNA tersebut ke Jakarta dengan pengawalan pihak petugas Imigrasi Sampit. Dan dijadwalkan kembali ke Sampit pada Rabu 18 Januari mendatang.
"Sudah ada petugas kami yang mengawal mereka. Namun karena tidak dapat tiket pesawat dari Jakarta-Sampit, maka pada Rabu baru bisa sampai ke Sampit," kata dia.
Djoko menyebut, kedelapan WNA itu bakal kembali ke Sampit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara tujuh orang WNA lainnya sudah diperiksa oleh petugas dan memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) sehingga mereka kembali ke tempat kerjanya di PT Kapuas Prima Coal (KPC) Lamandau.
medcom.id, Jakarta: Imigrasi Kelas II Sampit mengamankan delapan warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang bekerja di salah satu perusahaan tambang di Kalimantan Tengah. Mereka diduga ilegal karena tidak memiliki identitas yang lengkap.
Kepala Imigrasi Kelas II Sampit, Djoko Surono mengatakan, kedelapan WNA asal Tiongkok tersebut sebelumnya diamankan oleh Kodim 1014/PBN pada Minggu 15 Januari di Jalan Jenderal Ahmad Yani KM 2 Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.
"Sebelumnya ada 15 orang, namun setelah dilakukan pemeriksaan tujuh orang di antaranya memiliki identitas lengkap. Kasus delapan WNA asal Tiongkok tersebut sekarang ditangani oleh Kantor Imigrasi Sampit," kata Djoko dikutip dari Antara, Selasa (17/1/2017).
Djoko mengungkapkan, kedelapan WNA asal Tiongkok tersebut tidak bisa menunjukan paspor asli saat diamankan petugas. Berdasarkan pengakuan para WNA, paspor asli mereka saat ini ada di Kantor Imigrasi Jakarta Utara untuk perpanjangan izin tinggal.
Saat ini kedelapan orang tersebut masih berada di Jakarta dan sudah melakukan pengurusan perpanjangan izin tinggal. Kedelapan WNA tersebut ke Jakarta dengan pengawalan pihak petugas Imigrasi Sampit. Dan dijadwalkan kembali ke Sampit pada Rabu 18 Januari mendatang.
"Sudah ada petugas kami yang mengawal mereka. Namun karena tidak dapat tiket pesawat dari Jakarta-Sampit, maka pada Rabu baru bisa sampai ke Sampit," kata dia.
Djoko menyebut, kedelapan WNA itu bakal kembali ke Sampit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara tujuh orang WNA lainnya sudah diperiksa oleh petugas dan memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) sehingga mereka kembali ke tempat kerjanya di PT Kapuas Prima Coal (KPC) Lamandau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
