medcom.id, Jakarta: Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap tiga tersangka terduga teroris jaringan Santoso. Ketiga warga negara Indonesia itu berinisial MA, JA, dan IA.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, mereka ditangkap Kamis, 4 Agustus sekitar pukul 08.00 WIB di tempat yang berbeda.
"IA ditangkap di rumahnya di Kecamatan Mororo Kabupaten Sidi. Kedua, JA ditangkap di rumahnya di Kecamatan Palu," kata Agus di Mabes Polri, Jalan Turnojoyo, Jumat (5/8/2016).
Lihat: Perjalanan Perburuan Santoso Sejak 2011
Sementara itu, pelaku bernisial MA dicokok di pesawat. Agus menyampaikan, kala itu, MA hendak melakukan perjalanan menuju Kalimantan.
"Kami bekerjasama dengan pihak bandara untuk menangkap MA. Jadi, kami melakukan penangkapan di dalam pesawat," terang jendral bintang satu itu.
Baca: Ini Kronologi Penembakan Anak Buah Santoso di Poso
Ketiga pelaku bertugas sebagai pemasok logistik untuk kelompok Santoso. Mereka aktif dalam kegiatan Santoso selama di Poso.
Meskipun MA, JA, dan IA kurir aktif Santoso, namun ketiganya tidak masuk dalam daftar pencarian orang yang pernah dirilis Polisi. "Kami masih melakukan pengembangan untuk mencari anggota Santoso yang lain," ujar Agus.
Diketahui Pemimpin Kelompok Mujahid Indonesia Timur Santoso tewas tertembak saat kontak senjata antara Satgas Tinombala dengan lima orang diduga anggota kelompok Santoso, di wilayah Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, Senin 18 Juli, sekitar pukul 18.30 WITA.
medcom.id, Jakarta: Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap tiga tersangka terduga teroris jaringan Santoso. Ketiga warga negara Indonesia itu berinisial MA, JA, dan IA.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, mereka ditangkap Kamis, 4 Agustus sekitar pukul 08.00 WIB di tempat yang berbeda.
"IA ditangkap di rumahnya di Kecamatan Mororo Kabupaten Sidi. Kedua, JA ditangkap di rumahnya di Kecamatan Palu," kata Agus di Mabes Polri, Jalan Turnojoyo, Jumat (5/8/2016).
Lihat:
Perjalanan Perburuan Santoso Sejak 2011
Sementara itu, pelaku bernisial MA dicokok di pesawat. Agus menyampaikan, kala itu, MA hendak melakukan perjalanan menuju Kalimantan.
"Kami bekerjasama dengan pihak bandara untuk menangkap MA. Jadi, kami melakukan penangkapan di dalam pesawat," terang jendral bintang satu itu.
Baca:
Ini Kronologi Penembakan Anak Buah Santoso di Poso
Ketiga pelaku bertugas sebagai pemasok logistik untuk kelompok Santoso. Mereka aktif dalam kegiatan Santoso selama di Poso.
Meskipun MA, JA, dan IA kurir aktif Santoso, namun ketiganya tidak masuk dalam daftar pencarian orang yang pernah dirilis Polisi. "Kami masih melakukan pengembangan untuk mencari anggota Santoso yang lain," ujar Agus.
Diketahui Pemimpin Kelompok Mujahid Indonesia Timur Santoso tewas tertembak saat kontak senjata antara Satgas Tinombala dengan lima orang diduga anggota kelompok Santoso, di wilayah Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, Senin 18 Juli, sekitar pukul 18.30 WITA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
