Jakarta: Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengakui adanya ketidakpercayaan publik terhadap 20 nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) lolos tes profile assessment. Dia berharap pimpinan KPK terpilih bisa mengubah persepsi buruk dari masyarakat.
"Saya kira ini yang harus diperhatikan nantinya ketika kita memilih. Mudah-mudahan dari sekian itu ada yang memenuhi kriteria untuk mempunyai akseptabiltas di masyatakat," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Agustus 2019.
Fadli menilai sedari awal proses seleksi tidak berjalan baik. Pansel KPK tidak menjaring sebanyak-banyaknya capim.
"Memang sejak awal kita melihat ada satu tendensi kurangnya akses untuk banyak orang masuk, dan dipilih jadi kandidat," ujar Fadli.
Politikus Partai Gerindra itu meminta Komisi III harus benar-benar memilih capim yang rekam jejaknya sudah teruji, dan berintegritas. Tak kalah penting, capim harus bekomitmen dalam pencegahan dan penindakan korupsi.
"Harus orang yang terbaik di bidangnya untuk job itu. Tentu yang jadi ukuran integritas, kapabilitas dan komitmen," tegasnya.
Pansel capim KPK mengumumkan 20 capim yang lulus profile assessment untuk dapat mengiktui seleksi tahap berikutnya. Hal itu berdasarkan Keputusan Pansel KPK Nomor 77PANSEL-KPK/VIII/2019 tanggal 23 Agustus 2019.
Berikut 20 capim yang lulus profile assessment:
1. Alexander Marwata - Komisioner KPK
2. Antam Novambar - Anggota Polri
3. Bambang Sri Herwanto - Anggota Polri
4. Cahyo RE Wibowo - Karyawan BUMN
5. Firli Bahuri - Anggota Polri
6. I Nyoman Wara - Auditor BPK
7. Jimmy Muhamad Rifai Gani - Penasihat Menteri Desa
8. Johanis Tanak - Jaksa
9. Lili Pintauli Siregar - Advokat
10. Luthfi Jayadi Kurniawan - Dosen
11. Jasman Pandjaitan - Pensiunan Jaksa
12. Nawawi Pomolango - Hakim
13. Neneng Euis Fatimah - Dosen
14. Nurul Ghufron - Dosen
15. Roby Arya - PNS Seskab
16- Sigit Danang Joyo - PNS Kemenkeu
17. Sri Handayani - Anggota Polri
18. Sugeng Purnomo - Jaksa
19. Sujanarko - Pegawai KPK
20. Supardi - Jaksa.
Jakarta: Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengakui adanya ketidakpercayaan publik terhadap 20 nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) lolos
tes profile assessment. Dia berharap pimpinan KPK terpilih bisa mengubah persepsi buruk dari masyarakat.
"Saya kira ini yang harus diperhatikan nantinya ketika kita memilih. Mudah-mudahan dari sekian itu ada yang memenuhi kriteria untuk mempunyai akseptabiltas di masyatakat," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Agustus 2019.
Fadli menilai sedari awal proses seleksi tidak berjalan baik. Pansel KPK tidak menjaring sebanyak-banyaknya capim.
"Memang sejak awal kita melihat ada satu tendensi kurangnya akses untuk banyak orang masuk, dan dipilih jadi kandidat," ujar Fadli.
Politikus Partai Gerindra itu meminta Komisi III harus benar-benar memilih capim yang rekam jejaknya sudah teruji, dan berintegritas. Tak kalah penting, capim harus bekomitmen dalam pencegahan dan penindakan korupsi.
"Harus orang yang terbaik di bidangnya untuk job itu. Tentu yang jadi ukuran integritas, kapabilitas dan komitmen," tegasnya.
Pansel capim KPK mengumumkan 20 capim yang lulus profile assessment untuk dapat mengiktui seleksi tahap berikutnya. Hal itu berdasarkan Keputusan Pansel KPK Nomor 77PANSEL-KPK/VIII/2019 tanggal 23 Agustus 2019.
Berikut 20 capim yang lulus profile assessment:
1. Alexander Marwata - Komisioner KPK
2. Antam Novambar - Anggota Polri
3. Bambang Sri Herwanto - Anggota Polri
4. Cahyo RE Wibowo - Karyawan BUMN
5. Firli Bahuri - Anggota Polri
6. I Nyoman Wara - Auditor BPK
7. Jimmy Muhamad Rifai Gani - Penasihat Menteri Desa
8. Johanis Tanak - Jaksa
9. Lili Pintauli Siregar - Advokat
10. Luthfi Jayadi Kurniawan - Dosen
11. Jasman Pandjaitan - Pensiunan Jaksa
12. Nawawi Pomolango - Hakim
13. Neneng Euis Fatimah - Dosen
14. Nurul Ghufron - Dosen
15. Roby Arya - PNS Seskab
16- Sigit Danang Joyo - PNS Kemenkeu
17. Sri Handayani - Anggota Polri
18. Sugeng Purnomo - Jaksa
19. Sujanarko - Pegawai KPK
20. Supardi - Jaksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
