medcom.id, Jakarta: Kerabat Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Mustafa, diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia dicecar soal rekaman percakapan dengan anak buah Advokat Otto Cornelis Kaligis, M. Yagari Bhastara alias Gerry .
"Ada rekaman-rekaman pembicaraan saya dengan Gerry itu. Tadi diperdengarkan," kata Mustafa usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2015).
Mustafa mengakui, KPK mengusut perjalanan pengajuan gugatan yang diurus Gerry ke Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. Gerry, diketahui, merupakan kuasa hukum Kepala Biro Keuangan Sumut Ahmad Fuad Lubis.
"Iya, memang hubungan saya (dengan Gerry) ini selama proses PTUN ini," ungkap Kader Partai Keadilan Sejahtera itu.
Kasus dugaan suap PTUN Medan barubsaja dibongkar lembaga antikorupsi. Perkara ini sudah menjerat delapan tersangka. Awalnya, Ketua PTUN Tripeni Irianto Putro, Hakim Amir Fauzi, Hakim Dermawan Ginting, Panitera sekaligus Sekretaris PTUN Medan Syamsir Yusfan, dan Pengacara M. Yagari Bhastara alias Gerry yang dicokok KPK pada 9 Juli lalu.
Saat penangkapan, penyidik KPK mengamankan USD15 ribu dan SGD5 ribu dari Ruangan Ketua PTUN Medan. Diduga kuat, mereka menerima uang suap yang diantarkan Gerry dalam pemenangan gugatan terhadap surat perintah penyelidikan kasus korupsi dana bantuan sosial Sumut yang diterbitkan Kejaksaan Tinggi.
KPK terus menelusuri dari mana sumber suap ini berasal. Lembaga antikorupsi berkeyakinan, uang yang ditemukan bukan berasal dari Gerry. KPK akhirnya menggeledah Kantor O.C. Kaligis dan Gubernur Sumut Gatot Pujo. Kaligis, Gatot, serta istri mudanya, Evy Susanti juga dicegah keluar negeri.
Dari pengembangan, Pengacara kondang sekaligus bos Gerry, O.C. Kaligis juga dijerat KPK pada 14 Juli lalu. Selanjutnya, giliran Gubernur Sumut Gatot Pujo dan istri mudanya, Evy Susanti yang jadi pesakitan di kasus yang sama pada 28 Juli kemarin.
medcom.id, Jakarta: Kerabat Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Mustafa, diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia dicecar soal rekaman percakapan dengan anak buah Advokat Otto Cornelis Kaligis, M. Yagari Bhastara alias Gerry .
"Ada rekaman-rekaman pembicaraan saya dengan Gerry itu. Tadi diperdengarkan," kata Mustafa usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2015).
Mustafa mengakui, KPK mengusut perjalanan pengajuan gugatan yang diurus Gerry ke Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. Gerry, diketahui, merupakan kuasa hukum Kepala Biro Keuangan Sumut Ahmad Fuad Lubis.
"Iya, memang hubungan saya (dengan Gerry) ini selama proses PTUN ini," ungkap Kader Partai Keadilan Sejahtera itu.
Kasus dugaan suap PTUN Medan barubsaja dibongkar lembaga antikorupsi. Perkara ini sudah menjerat delapan tersangka. Awalnya, Ketua PTUN Tripeni Irianto Putro, Hakim Amir Fauzi, Hakim Dermawan Ginting, Panitera sekaligus Sekretaris PTUN Medan Syamsir Yusfan, dan Pengacara M. Yagari Bhastara alias Gerry yang dicokok KPK pada 9 Juli lalu.
Saat penangkapan, penyidik KPK mengamankan USD15 ribu dan SGD5 ribu dari Ruangan Ketua PTUN Medan. Diduga kuat, mereka menerima uang suap yang diantarkan Gerry dalam pemenangan gugatan terhadap surat perintah penyelidikan kasus korupsi dana bantuan sosial Sumut yang diterbitkan Kejaksaan Tinggi.
KPK terus menelusuri dari mana sumber suap ini berasal. Lembaga antikorupsi berkeyakinan, uang yang ditemukan bukan berasal dari Gerry. KPK akhirnya menggeledah Kantor O.C. Kaligis dan Gubernur Sumut Gatot Pujo. Kaligis, Gatot, serta istri mudanya, Evy Susanti juga dicegah keluar negeri.
Dari pengembangan, Pengacara kondang sekaligus bos Gerry, O.C. Kaligis juga dijerat KPK pada 14 Juli lalu. Selanjutnya, giliran Gubernur Sumut Gatot Pujo dan istri mudanya, Evy Susanti yang jadi pesakitan di kasus yang sama pada 28 Juli kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)
