Kerugian 14 Korban Indra Kenz Mencapai Rp25 Miliar

Jakarta: Sebanyak 14 korban Indra Kesuma alias Indra Kenz dalam kasus investasi bodong trading binary option lewat aplikasi Binomo diperiksa. Polisi mengantongi kerugian belasan korban crazy rich asal Medan tersebut. "Update yang kami terima dari penyidik, total kerugian dari 14 korban yang sudah dimintai keterangan sebanyak Rp25.620.605.124," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Maret 2022. Menurut dia, penyidik akan menyita aset-aset Indra yang dibeli dari uang hasil kejahatannya guna mengembalikan kerugian korban. Dia menyebut hingga saat ini penyidik telah menyita bukti transfer, rekap deposit, dan penarikan di Binomo. "Kemudian, konten video dan YouTube dari saudara IK (Indra), print out legalisir dari akun YouTube milik IK, satu unit mobil Tesla, dan satu unit handphone," beber Gatot. Baca: Doni Salmanan Ajukan Penangguhan Penahanan Gatot menyebut hingga saat ini polisi telah memeriksa 19 saksi. Rinciannya, 17 saksi dan dua saksi ahli. Pemeriksaan akan terus dilakukan guna melengkapi berkas perkara crazy rich asal Medan tersebut. Indra Kenz telah ditetapkan sebagai tersangka kasus investasi bodong trading binary option lewat aplikasi Binomo pada Kamis, 24 Februari 2022. Indra Kenz mempromosikan trading Binomo yang diduga kuat investasi bodong dan judi online. Afiliator Binomo itu kini ditahan selama 20 hari pertama di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Indra dijerat Pasal 45 ayat 2 jo Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 45 ayat 1 jo Pasal 28 ayat 1 UU ITE, Pasal 3, 5, 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Pasal 378 KUHP jo Pasal 55 KUHP. Dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.