Jakarta: Seorang anggota polisi tekena serpihan dari ledakan yang terjadi di Sibolga, Sumatera Utara. Serpihan mengenai kepala seorang polisi.
"Kemarin bom tertanam di halaman. Bom ranjau sempat meledak dan melukai anggota saat upaya paksa masuk ke rumah," Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Maret 2019.
Saat itu, bom yang pasang pelaku meledak. Selain mengeluarkan api, lanjut Dedi, bom itu mementalkan material di sekitarnya. Salah satu anggota polisi terkena material tersebut di bagian kepala.
Dedi menambahkan, usai melakukan penerobosan kepolisian menemukan banyak bom yang siap meledak di tempat kejadian perkara (TKP). Bom disiapkan sebagai ranjau.
"Bom di kediaman AH semua ada rangkaian, ketika bom pertama meledak aparat belum berani masuk karena ada rangkaian, naha benar, beberapa menit setelah ledakan pertama, ledakan lagi," ujar Dedi.
Baca: Polisi Sterilisasi Lokasi Ledakan di Sibolga
Atas penerobosan itu, polisi menemukan empat buah casing dan tabung gas elpiji yang sudah dimodifikasi. Rumah pelaku teroris pun terbakar atas ledakan yang langsung dipadamkan oleh pemadam kebakaran yang berjaga di lokasi.
Istri Husein alias Abu Hamzah, terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara, diduga meledakkan diri dengan bom lontong. Istri memilih bunuh diri ketimbang menyerahkan diri. Ulah istri Husein juga merenggut nyawa anak mereka.
Menurut Dedi, bom lontong adalah peledak rakitan dari pipa paralon berisi berbagai bahan berbahaya, seperti potasium, paku, baut, dan pecahan kaca. Bom sejenis sebelumnya juga ditemukan di rumah R alias P, terduga teroris di Lampung. R ditangkap pekan lalu.
Tapi, Dedi mengatakan, bom lontong di tangan R tak sebanyak milik Husein. Bom sudah dirakit, tapi ada juga yang belum.
Istri Husein meledakkan diri di kediama mereka di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga. Kejadiannya, Rabu dini hari. Sekitar pukul 01.20 WIB.
Jakarta: Seorang anggota polisi tekena serpihan dari ledakan yang terjadi di Sibolga, Sumatera Utara. Serpihan mengenai kepala seorang polisi.
"Kemarin bom tertanam di halaman. Bom ranjau sempat meledak dan melukai anggota saat upaya paksa masuk ke rumah," Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Maret 2019.
Saat itu, bom yang pasang pelaku meledak. Selain mengeluarkan api, lanjut Dedi, bom itu mementalkan material di sekitarnya. Salah satu anggota polisi terkena material tersebut di bagian kepala.
Dedi menambahkan, usai melakukan penerobosan kepolisian menemukan banyak bom yang siap meledak di tempat kejadian perkara (TKP). Bom disiapkan sebagai ranjau.
"Bom di kediaman AH semua ada rangkaian, ketika bom pertama meledak aparat belum berani masuk karena ada rangkaian, naha benar, beberapa menit setelah ledakan pertama, ledakan lagi," ujar Dedi.
Baca: Polisi Sterilisasi Lokasi Ledakan di Sibolga
Atas penerobosan itu, polisi menemukan empat buah casing dan tabung gas elpiji yang sudah dimodifikasi. Rumah pelaku teroris pun terbakar atas ledakan yang langsung dipadamkan oleh pemadam kebakaran yang berjaga di lokasi.
Istri Husein alias Abu Hamzah, terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara, diduga meledakkan diri dengan bom lontong. Istri memilih bunuh diri ketimbang menyerahkan diri. Ulah istri Husein juga merenggut nyawa anak mereka.
Menurut Dedi, bom lontong adalah peledak rakitan dari pipa paralon berisi berbagai bahan berbahaya, seperti potasium, paku, baut, dan pecahan kaca. Bom sejenis sebelumnya juga ditemukan di rumah R alias P, terduga teroris di Lampung. R ditangkap pekan lalu.
Tapi, Dedi mengatakan, bom lontong di tangan R tak sebanyak milik Husein. Bom sudah dirakit, tapi ada juga yang belum.
Istri Husein meledakkan diri di kediama mereka di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga. Kejadiannya, Rabu dini hari. Sekitar pukul 01.20 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
