Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan penambahan pengamanan
di Deiyai dan Paniai, Papua. Tiga Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 300 personel diterjunkan.
"Kita sudah kirim pasukan," ucap Tito di ruang Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Agustus 2019.
Tito menyebut pengiriman personel ke Deiyai membutuhkan waktu cukup lama. Sebab, daerah pegunungan itu sulit dicapai.
"Hanya pesawat kecil yang bisa masuk. Agak besar sedikit pesawatnya hanya di Nabire," kata Tito.
Penebalan penjagaan juga dilakukan di Jayapura, Papua. Namun, Tito tidak memerinci jumlah personel.
"Saya kirim pasukan dari Koor Brimob untuk jaga situasi di sana," sambung Tito.
Tito berharap penyerangan dan tindakan anarkis tak terulang. Dia menegaskan akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Sebanyak 150 warga berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Deiyai. Demo menuntut penandatanganan persetujuan referendum Papua itu berakhir ricuh.
Saat aparat bernegosiasi dengan pedemo, muncul ribuan orang membawa senjata tajam dan panah. Mereka menyerbu aparat keamanan.
Massa menyerang mobil yang sebelumnya ditumpangi prajurit TNI. Mereka merampas senjata api (senpi) yang ada di dalam mobil.
Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan penambahan pengamanan
di Deiyai dan Paniai, Papua. Tiga Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 300 personel diterjunkan.
"Kita sudah kirim pasukan," ucap Tito di ruang Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Agustus 2019.
Tito menyebut pengiriman personel ke Deiyai membutuhkan waktu cukup lama. Sebab, daerah pegunungan itu sulit dicapai.
"Hanya pesawat kecil yang bisa masuk. Agak besar sedikit pesawatnya hanya di Nabire," kata Tito.
Penebalan penjagaan juga dilakukan di Jayapura, Papua. Namun, Tito tidak memerinci jumlah personel.
"Saya kirim pasukan dari Koor Brimob untuk jaga situasi di sana," sambung Tito.
Tito berharap penyerangan dan tindakan anarkis tak terulang. Dia menegaskan akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Sebanyak 150 warga berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Deiyai. Demo menuntut penandatanganan persetujuan referendum Papua itu berakhir ricuh.
Saat aparat bernegosiasi dengan pedemo, muncul ribuan orang membawa senjata tajam dan panah. Mereka menyerbu aparat keamanan.
Massa menyerang mobil yang sebelumnya ditumpangi prajurit TNI. Mereka merampas senjata api (senpi) yang ada di dalam mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
