medcom.id, Jakarta: Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari mengatakan Presiden Joko Widodo mendukung pengesahan rancangan Undang-Undang Jabatan Hakim. Rancangan UU tersebut masuk dalam Prolegnas 2015-2019.
"Pada prinsipnya Bapak Presiden mendukung rancangan UU Jabatan Hakim," kata Aidul seusai bertemu Presiden di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (4/3/2016).
Melalui rancangan UU tersebut, profesi hakim semakin mendapatkan kedudukan yang jelas dan terbebas dari intervensi pemerintah. Selain itu, kata dia, Presiden juga menyetujui penguatan pengawawasan eksternal terhadap Mahkamah Agung.
"Ini sangat penting bagi lembaga yang terkait dengan hakim. Presiden juga menyetujui penguatan fungsi pengawasan KY terhadap MA," ujarnya.
Pihaknya juga mengusulkan penguatan kelembagaan KY dengan memisahkan tugas sekjen yang selama ini rangkap jabatan. Sekjen KY bertanggungjawab di bagian administrasi sekaligus teknik operasional.
"Secara kelembagaan manajerial, fungsi yang rangkap seperti ini memberatkan kami," pungkas Aidul.
medcom.id, Jakarta: Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari mengatakan Presiden Joko Widodo mendukung pengesahan rancangan Undang-Undang Jabatan Hakim. Rancangan UU tersebut masuk dalam Prolegnas 2015-2019.
"Pada prinsipnya Bapak Presiden mendukung rancangan UU Jabatan Hakim," kata Aidul seusai bertemu Presiden di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (4/3/2016).
Melalui rancangan UU tersebut, profesi hakim semakin mendapatkan kedudukan yang jelas dan terbebas dari intervensi pemerintah. Selain itu, kata dia, Presiden juga menyetujui penguatan pengawawasan eksternal terhadap Mahkamah Agung.
"Ini sangat penting bagi lembaga yang terkait dengan hakim. Presiden juga menyetujui penguatan fungsi pengawasan KY terhadap MA," ujarnya.
Pihaknya juga mengusulkan penguatan kelembagaan KY dengan memisahkan tugas sekjen yang selama ini rangkap jabatan. Sekjen KY bertanggungjawab di bagian administrasi sekaligus teknik operasional.
"Secara kelembagaan manajerial, fungsi yang rangkap seperti ini memberatkan kami," pungkas Aidul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
