Jakarta. Pembagian telepon pintar BlackBerry dari tim pemenangan Anas Urbaningrum buat pendukungnya dalam kongres Partai Demokrat di Badung rupanya bermasalah. Jumlah yang dibagikan rupanya tidak sesuai jumlah penerima.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Manajer Pemasaran PT Sarana Bangun Cipta, Rio Abdulrahman. Perusahaan itu dikontrak Nazaruddin selaku Bendahara Umum DPP PD untuk mengurus tim pemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat 2010.
"Karena waktu itu kondisinya crowded (padat) sekali. Tipikal orang partai dari daerah yang banyak omong dan marah-marah, distribusinya jadi enggak terstruktur. Mestinya dikasih ke orangnya langsung, realitasnya enggak bisa begitu. Orang banyak pada ambil-ambil sendiri," ungkap Rio saat bersaksi buat terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Padahal dilanjutkan dia, tugas membagikan blackberry tidak ada dalam daftar pekerjaannya. Tetapi karena diminta oleh konsumen akhirnya jadi juga ia membagikan ponsel yang diketahui berjumlah 400 unit tersebut.
"Pembagian BB itu menjadi pekerjaan tambahan. Pekerjaan kita kan dalam kontrak hospitality, mengatur orang-orang. Tapi last minute ada permintaan pembagian BB. Makanya sudah kita jadwalkan di akhir," tandasnya.
Meski pembagian berantakan dan banyak tidak kebagian, namun katanya tidak ada yang mempermasalahkan hal itu "Yang tidak kebagian tidak protes," tutupnya.
Seperti diketahui, dalam dakwaan Anas Urbaningrum disebut Anas mendapatkan hadiah atau janji sejumlah Rp 2.2 miliar dari pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Dari duit itu dikatakan, mengalir buat pemenangan Anas sebagai Ketua Umum di Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010 salah satunya buat pembelian BlackBerry buat pendukung Anas.
Jakarta. Pembagian telepon pintar BlackBerry dari tim pemenangan Anas Urbaningrum buat pendukungnya dalam kongres Partai Demokrat di Badung rupanya bermasalah. Jumlah yang dibagikan rupanya tidak sesuai jumlah penerima.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Manajer Pemasaran PT Sarana Bangun Cipta, Rio Abdulrahman. Perusahaan itu dikontrak Nazaruddin selaku Bendahara Umum DPP PD untuk mengurus tim pemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat 2010.
"Karena waktu itu kondisinya crowded (padat) sekali. Tipikal orang partai dari daerah yang banyak omong dan marah-marah, distribusinya jadi enggak terstruktur. Mestinya dikasih ke orangnya langsung, realitasnya enggak bisa begitu. Orang banyak pada ambil-ambil sendiri," ungkap Rio saat bersaksi buat terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Padahal dilanjutkan dia, tugas membagikan blackberry tidak ada dalam daftar pekerjaannya. Tetapi karena diminta oleh konsumen akhirnya jadi juga ia membagikan ponsel yang diketahui berjumlah 400 unit tersebut.
"Pembagian BB itu menjadi pekerjaan tambahan. Pekerjaan kita kan dalam kontrak hospitality, mengatur orang-orang. Tapi last minute ada permintaan pembagian BB. Makanya sudah kita jadwalkan di akhir," tandasnya.
Meski pembagian berantakan dan banyak tidak kebagian, namun katanya tidak ada yang mempermasalahkan hal itu "Yang tidak kebagian tidak protes," tutupnya.
Seperti diketahui, dalam dakwaan Anas Urbaningrum disebut Anas mendapatkan hadiah atau janji sejumlah Rp 2.2 miliar dari pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Dari duit itu dikatakan, mengalir buat pemenangan Anas sebagai Ketua Umum di Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010 salah satunya buat pembelian BlackBerry buat pendukung Anas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)
