Jakarta: Anggota Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Ahmad Yani absen dari agenda pemeriksaan penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Petinggi KAMI itu mengaku tidak menerima surat panggilan dari kepolisian.
"Saya datang itu dalam kapasitas apa, sampai sekarang belum ada dapat panggilan resmi," kata Ahmad Yani saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 23 Oktober 2020.
Ahmad Yani mengaku surat panggilan itu belum sampai ke tangannya. Surat itu juga tidak ada di rumah maupun di kantor.
Baca: Naskah UU Cipta Kerja Dirilis ke Publik Usai Diteken Jokowi
"Ya mau datang mau sebagai apa, enggak ada surat panggilan," ujar dia.
Polisi belum memberikan pernyataan terkait absennya Ahmad Yani dalam pemeriksaan. Terkait surat panggilan yang tidak sampai ke tangan Ahmad Yani juga belum jelas.
Sedianya, Ahmad Yani diperiksa Jumat ini. Dia akan diperiksa sebagai saksi untuk Anton Permana, deklarator KAMI yang berstatus tersangka dan telah ditahan.
"Penyidik sudah menyiapkan surat panggilan untuk Jumat besok (23 Oktober 2020)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Awi Setiyono, Kamis, 22 Oktober 2020.
Bareskrim Polri menetapkan sembilan tersangka dari KAMI terkait penghasutan demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang berakhir ricuh pada Kamis, 8 Oktober 2020. Mereka ditangkap di Medan, Jakarta, Depok, dalam kurun waktu 9-13 Oktober 2020.
Tersangka yang ditangkap di antaranya petinggi KAMI. Mereka ialah Ketua KAMI Medan Khairi Amri (KHA), petinggi KAMI Syahganda Nainggolan (SN), Jumhur Hidayat (JH), dan Anton Permana (AP).
Jakarta: Anggota Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (
KAMI) Ahmad Yani absen dari agenda pemeriksaan penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Petinggi KAMI itu mengaku tidak menerima surat panggilan dari kepolisian.
"Saya datang itu dalam kapasitas apa, sampai sekarang belum ada dapat panggilan resmi," kata Ahmad Yani saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 23 Oktober 2020.
Ahmad Yani mengaku surat panggilan itu belum sampai ke tangannya. Surat itu juga tidak ada di rumah maupun di kantor.
Baca:
Naskah UU Cipta Kerja Dirilis ke Publik Usai Diteken Jokowi
"Ya mau datang mau sebagai apa, enggak ada surat panggilan," ujar dia.
Polisi belum memberikan pernyataan terkait absennya Ahmad Yani dalam pemeriksaan. Terkait surat panggilan yang tidak sampai ke tangan Ahmad Yani juga belum jelas.
Sedianya, Ahmad Yani diperiksa Jumat ini. Dia akan diperiksa sebagai saksi untuk Anton Permana, deklarator KAMI yang berstatus tersangka dan telah ditahan.
"Penyidik sudah menyiapkan surat panggilan untuk Jumat besok (23 Oktober 2020)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Awi Setiyono, Kamis, 22 Oktober 2020.
Bareskrim Polri menetapkan sembilan tersangka dari KAMI terkait penghasutan demo menolak
Undang-Undang Cipta Kerja (
UU Ciptaker) yang berakhir ricuh pada Kamis, 8 Oktober 2020. Mereka ditangkap di Medan, Jakarta, Depok, dalam kurun waktu 9-13 Oktober 2020.
Tersangka yang ditangkap di antaranya petinggi KAMI. Mereka ialah Ketua KAMI Medan Khairi Amri (KHA), petinggi KAMI Syahganda Nainggolan (SN), Jumhur Hidayat (JH), dan Anton Permana (AP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
