medcom.id, Jakarta: Komisi III DPR telah selesai melaksanakan rapat pleno untuk membahas pelaksanaan fit and propert test calon kapolri Komjen Badrodin Haiti. Ujian bagi Badrodin dijadwalkan pada Kamis depan.
"Rabu (15/4) mengunjungi rumah Badrodin Haiti, Kamis (16/4) fit and proper test. Kemudian Jumat (17/4) rapat pleno," kata anggota Komisi III Fraksi PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Dia mengatakan, proses uji kelayakan dan kepatutan harus segera dilakukan untuk menjalankan amanat konstitusi. Sebab, dalam Pasal 11 ayat 3 UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri menegaskan DPR harus mengeluarkan putusan atas usulan calon kapolri dari Presiden.
Arsul menilai, publik tidak perlu mengkhawatirkan isu Badrodin tidak akan efektif memimpin Polri. Sebab Badrodin tidak bisa lama menjadi Kapolri karena sisa masa jabatan yang tinggal satu tahun.
"Yang penting kan lebih dari satu tahun, karena tidak ada ketentuan yangg mengatur harus dua tahun. Kalau soal efektif tidak itu soal kinerja. Karena kapolri pejabat karir, lain dari yang lain," terang dia.
Arsul menegaskan, terlalu awal mengatakan kepemimpinan Badrodin tidak akan efektif. "Kalau hanya satu tahun, setengah tahun dari sekarang mengatakan tidak efektif itu terlalu dini," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Komisi III DPR telah selesai melaksanakan rapat pleno untuk membahas pelaksanaan
fit and propert test calon kapolri Komjen Badrodin Haiti. Ujian bagi Badrodin dijadwalkan pada Kamis depan.
"Rabu (15/4) mengunjungi rumah Badrodin Haiti, Kamis (16/4)
fit and proper test. Kemudian Jumat (17/4) rapat pleno," kata anggota Komisi III Fraksi PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Dia mengatakan, proses uji kelayakan dan kepatutan harus segera dilakukan untuk menjalankan amanat konstitusi. Sebab, dalam Pasal 11 ayat 3 UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri menegaskan DPR harus mengeluarkan putusan atas usulan calon kapolri dari Presiden.
Arsul menilai, publik tidak perlu mengkhawatirkan isu Badrodin tidak akan efektif memimpin Polri. Sebab Badrodin tidak bisa lama menjadi Kapolri karena sisa masa jabatan yang tinggal satu tahun.
"Yang penting kan lebih dari satu tahun, karena tidak ada ketentuan yangg mengatur harus dua tahun. Kalau soal efektif tidak itu soal kinerja. Karena kapolri pejabat karir, lain dari yang lain," terang dia.
Arsul menegaskan, terlalu awal mengatakan kepemimpinan Badrodin tidak akan efektif. "Kalau hanya satu tahun, setengah tahun dari sekarang mengatakan tidak efektif itu terlalu dini," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)
