MR Salah Satu Perusahaan Farmasi Diduga Suplai Presekusor ke Diskotek MG

Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) bajal periksa dua perusahaan farmasi yang diduga memberikan prekursor kepada diskotek MG Internasional, Jakarta Barat. "Salah satunya inisial MR," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari, di Jakarta, Kamis 21 Desember 2017. Arman melanjutkan, kedua perusahaan tersebut berada di Jakarta dan Bogor. Menurutnya, diduga keterlibatan dua perusahaan farmasi itu bisa menyeret ke perbuatan pidana. "Bisa kami pidanakan karena prekursor narkotika," ujarnya. BNN telah menetapkan enam pegawai diskotek sebagai tersangka yakni Wastam, 43, Ferdiansyah, 23, Desi Wahyudi, 40, Mislah, 45, manager diskotek, Fadly. Masing-masing dari mereka ada yang berperan sebagai kapten hingga kurir. Satu tersangka lainnya yakni Awank, yang berperan jadi koordinator lapangan di diskotek tersebut. Sementara itu, pemilik diskotek, Agung Ashari alias Rudy masih buron. Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) mengatakan pabrik sabu merangkap diskotek di MG Internasional, Jakarta Barat sudah lama diendus aparat. Pabrik sabu ini diketahui telah berjalan dua setengah tahun. "Kasus ini lama kita deteksi. Kita bisa memastikan kemarin. Kita gerebek ternyata itu dibuatkan pabrik di lantai 4," tegas dia.