medcom.id, Jakarta: Kementerian Hukum dan HAM akan mengambil tindakan tegas terkait adanya sel mewah di Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta Timur. Kunto Wiryanto sangat mungkin dicopot dari jabatan Kepala Lapas Cipinang.
Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM DKI Jakarta Endang Sudirman menyampaikan, sikap tegas menanggapi kasus ini adalah instruksi Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly. Menkum HAM memerintahkan Inspektorat Jenderal Pemasyarakatan mengusut tuntas kejadian ini dan menemukan oknum pegawai lapas yang terlibat.
"Kami memeriksa seluruh petugas yang terlibat. Baik itu Kalapas atau petugas terkait," kata Endang saat konferensi pers di kantor Kemenkum dan HAM, Jakarta Selatan, Rabu 14 Juni 2017.
Inspektorat memeriksa Kunto dan empat pegawai Lapas Cipinang. Kalau hasil pemeriksaan menunjukkan jelas ada keterlibatan Kunto, kemungkinan ia diberhentikan.
"Memberhentikan itu salah satu pilihannya sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53," ujar Endang.
Untuk proses pemeriksaan, sementara ini Kunto dan empat petugas lapas ditarik dari tugas. Pasca kejadian ini, Yasonna juga mengintruksikan kepada seluruh kepala lapas dan kepala rutan mengecek seluruh blok tahanan dan narapidana.
Adanya fasilitas istimewa di Lapas Cipinang terungkap saat tim penyidik tindak pidana pencucian uang Badan Narkotika Nasional (BNN) menggeledah ruangan sel Haryanto Chandra, terpindana kasus narkotika, pada 31 Mei.
Di sana, petugas menemukan satu unit laptop, satu unit Ipad, empat unit telepon genggam, dan satu unit token.
Dalam penggeledahan tersebut terlihat situasi ruangan sel Haryanto tidak seperti ruangan sel umumnya. Di sel Haryanto ada pendingin udara atau air conditioner (AC), CCTV yang bisa memonitor setiap orang yang datang, WiFi, akuarium ikan arwana, dan menu makanan spesial.
medcom.id, Jakarta: Kementerian Hukum dan HAM akan mengambil tindakan tegas terkait adanya sel mewah di Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta Timur. Kunto Wiryanto sangat mungkin dicopot dari jabatan Kepala Lapas Cipinang.
Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM DKI Jakarta Endang Sudirman menyampaikan, sikap tegas menanggapi kasus ini adalah instruksi Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly. Menkum HAM memerintahkan Inspektorat Jenderal Pemasyarakatan mengusut tuntas kejadian ini dan menemukan oknum pegawai lapas yang terlibat.
"Kami memeriksa seluruh petugas yang terlibat. Baik itu Kalapas atau petugas terkait," kata Endang saat konferensi pers di kantor Kemenkum dan HAM, Jakarta Selatan, Rabu 14 Juni 2017.
Inspektorat memeriksa Kunto dan empat pegawai Lapas Cipinang. Kalau hasil pemeriksaan menunjukkan jelas ada keterlibatan Kunto, kemungkinan ia diberhentikan.
"Memberhentikan itu salah satu pilihannya sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53," ujar Endang.
Untuk proses pemeriksaan, sementara ini Kunto dan empat petugas lapas ditarik dari tugas. Pasca kejadian ini, Yasonna juga mengintruksikan kepada seluruh kepala lapas dan kepala rutan mengecek seluruh blok tahanan dan narapidana.
Adanya fasilitas istimewa di Lapas Cipinang terungkap saat tim penyidik tindak pidana pencucian uang Badan Narkotika Nasional (BNN) menggeledah ruangan sel Haryanto Chandra, terpindana kasus narkotika, pada 31 Mei.
Di sana, petugas menemukan satu unit laptop, satu unit Ipad, empat unit telepon genggam, dan satu unit token.
Dalam penggeledahan tersebut terlihat situasi ruangan sel Haryanto tidak seperti ruangan sel umumnya. Di sel Haryanto ada pendingin udara atau air conditioner (AC), CCTV yang bisa memonitor setiap orang yang datang, WiFi, akuarium ikan arwana, dan menu makanan spesial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
