Banyak Pejabat Sepelekan LHKPN, KPK Cek Pakai Kecerdasan Buatan

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk memantau laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). Teknologi canggih itu digunakan untuk menyesuaikan data. "AI ini berfungsi sebagai gerbang awal pengecekan kesesuaian laporan," kata Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN KPK Isnaini melalui keterangan tertulis, Rabu, 15 Februari 2023. Isnaini mengatakan kecerdasan buatan itu digunakan untuk mendorong akurasi dalam laporan harta para pejabat. Tercatat, sebanyak 95 persen data LHKPN nasional tidak akurat pada 2021. "Beberapa aset milik penyelenggara negara tidak dilaporkan, misalnya bangunan, kendaraan, hingga deposito," ucap Isnaini. Ketidakakuratan itu terjadi karena pejabat masih menganggap remeh LHKPN. Bahkan, kata Isnaini, sebagian merasa laporan itu cuma untuk memenuhi kewajiban semata. "Mengindikasikan pelaporan LHKPN hanya sekadar mengugurkan kewajiban," ujar Isnaini.   Kecerdasan buatan itu nantinya bisa mencari data yang tidak sesuai. KPK bakal memverifikasi manual kepada pejabat yang bersangkutan. Pejabat yang datanya sudah sesuai bakal langsung diberikan tanda terima. AI ini mempercepat proses LHKPN yang dilakukan KPK. "Kami ingin menerapkan pelaporan otomatis, misalnya submit soal harta dan bangunan, itu tinggal diklik," tutur Isnaini. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.