Mangkir 3 Kali, KPK Minta Dito Mahendra Kooperatif

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengultimatum kekasih Nindy Ayunda, Dito Mahendra. Dia sudah tiga kali dipanggil penyidik untuk bersaksi di kasus dugaan pencucian uang yang menjerat mantan Sekretaris Mahakamah Agung (MA) Nurhadi. "Kami juga mengingatkan agar saksi kooperatif atau setidaknya konfirmasi pada KPK," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan , Jumat, 6 Januari 2023. Ali mengatakan keterangan Dito penting untuk penyidikan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) Nurhadi. Masyarakat diharapkan ikut melaporkan ke KPK bila mengetahui keberadaan Dito. "Masyarakat yang mengetahui keberadaan saksi ini, bisa menyampaikan pada yang bersangkutan agar mengonfirmasi pada KPK," ucap Ali. Dito sudah dipanggil KPK tiga kali. Upaya permintaan keterangan itu yakni Kamis, 5 Januari 2023, Rabu, 21 Desember 2022, dan Selasa, 8 November 2022. KPK sejatinya bisa memanggil paksa saksi jika sudah mangkir dua kali tanpa alasan yang jelas. Namun, opsi itu masih belum diambil oleh Lembaga Antikorupsi. KPK mengultimatum Dito Mahendra. Dia mangkir lagi saat keterangannya dibutuhkan penyidik pada Rabu, 21 Desember 2022. "Saksi tidak hadir dan tanpa konfirmasi terkait alasan ketidakhadirannya," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Kamis, 22 Desember 2022. Lembaga Antikorupsi membuka kasus baru dalam dugaan korupsi pengurusan perkara di MA. Kasus ini terkait dengan dugaan pencucian uang oleh Nurhadi. Kasus ini merupakan pengembangan perkara. Lembaga Antikorupsi membuka kasus tersebut karena banyaknya dugaan pencucian uang oleh Nurhadi.