medcom.id, Jakarta: Direktur Utama PT Bukit Jonggol Asri (PT BJA) Hari Gani membeberkan pernah melihat pertemuan mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin dengan Presiden Direktur PT BJA Kwee Cahayadi Kumala alias Swie Teng di sebuah kamar tidur.
Usai pertemuan yang berlangsung kurang lebih 15 menit itu, kata Hari, dirinya diminta Rachmat untuk melanjutkan master plan Kawasan Mandiri Bukit Jonggol Asri.
"Saya enggak tahu isi pertemuannya, cuma setelah selesai Pak Bupati dan Pak Cahyadi keluar, Pak Bupati nepok-nepok saya, dia bilang Pak Hari jadi gitu yah kalau mau dilanjutkan siapkan langkah-langkah berikutnya," ungkap Hari saat bersaksi untuk terdakwa Kwee Cahyadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (17/3/2015).
Hari mengungkapkan kelanjutan yang dimaksud ialah untuk membuat master plan kawasan mandiri Bukit Jonggol Asri. Sebab, kala itu kelanjutan master plan terkendala tukar menukar kawasan hutan yang tengah dimintakan PT BJA ke Bupati Bogor.
Kendati demikian, Hari mengaku tidak tahu percakapan keduanya saat bertemu di kamar itu. Sebab, pertemuan hanya dihadiri Rachmat dan Kwee Cahyadi. Pertemuan itu, diadakan di ruang kamar rumah dinas Rachmat.
"Saya ke sana juga cuma diajak, tapi sampai sana yang ngomong sama pak Bupati cuma Pak Cahyadi. Kita nunggu di luar. Selesai pun enggak ada yang memberitahu saya isi pertemuan itu," pungkas dia.
Dalam surat dakwaan disebut, terdakwa meminta bantuan kepada Rachmat Yasin agar rekomendasi tukar menukar kawasan hutan yang dimohonkan PT BJA dapat segera diterbitkan. Atas permintaan terdakwa tersebut, Rachmat Yasin meminta sejumlah uang yang kemudian disanggupi oleh terdakwa. Adapun permintaan itu dilakukan dalam pertemuan keduanya di rumah dinas Rachmat Yasin.
medcom.id, Jakarta: Direktur Utama PT Bukit Jonggol Asri (PT BJA) Hari Gani membeberkan pernah melihat pertemuan mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin dengan Presiden Direktur PT BJA Kwee Cahayadi Kumala alias Swie Teng di sebuah kamar tidur.
Usai pertemuan yang berlangsung kurang lebih 15 menit itu, kata Hari, dirinya diminta Rachmat untuk melanjutkan master plan Kawasan Mandiri Bukit Jonggol Asri.
"Saya enggak tahu isi pertemuannya, cuma setelah selesai Pak Bupati dan Pak Cahyadi keluar, Pak Bupati nepok-nepok saya, dia bilang Pak Hari jadi gitu yah kalau mau dilanjutkan siapkan langkah-langkah berikutnya," ungkap Hari saat bersaksi untuk terdakwa Kwee Cahyadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (17/3/2015).
Hari mengungkapkan kelanjutan yang dimaksud ialah untuk membuat master plan kawasan mandiri Bukit Jonggol Asri. Sebab, kala itu kelanjutan master plan terkendala tukar menukar kawasan hutan yang tengah dimintakan PT BJA ke Bupati Bogor.
Kendati demikian, Hari mengaku tidak tahu percakapan keduanya saat bertemu di kamar itu. Sebab, pertemuan hanya dihadiri Rachmat dan Kwee Cahyadi. Pertemuan itu, diadakan di ruang kamar rumah dinas Rachmat.
"Saya ke sana juga cuma diajak, tapi sampai sana yang ngomong sama pak Bupati cuma Pak Cahyadi. Kita nunggu di luar. Selesai pun enggak ada yang memberitahu saya isi pertemuan itu," pungkas dia.
Dalam surat dakwaan disebut, terdakwa meminta bantuan kepada Rachmat Yasin agar rekomendasi tukar menukar kawasan hutan yang dimohonkan PT BJA dapat segera diterbitkan. Atas permintaan terdakwa tersebut, Rachmat Yasin meminta sejumlah uang yang kemudian disanggupi oleh terdakwa. Adapun permintaan itu dilakukan dalam pertemuan keduanya di rumah dinas Rachmat Yasin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LOV)
