Jakarta: Wowon Erawan alias Aki Banyu meyakinkan korban yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW) bahwa dirinya memiliki kemampuan supranatural. Pembunuh berantai itu menunjukkan kemampuannya menggandakan uang yang telah dimasukan dalam amplop.
"Dengan cara main amplop gitu. Terus kata saya kalau mau sukses beli amplop dulu di warung," ujar Wowon saat diwawancarai di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 3 Februari 2023.
Sesudah korban membeli amplop, Wowon meminta mereka mengisi amplop dengan uang Rp1.000. Setelah uang dimasukkan, Wowon pun langsung mengambil amplop tersebut dan diam-diam menukarnya dengan amplop lain berisi Rp5.000 yang sudah dipersiapkan.
"Saya bilang, ya itu kalau mau sukses. Apalagi kalau misalnya diisi uang Rp100.000 kamu bisa kaya. Padahal di situ aku bohong," sambungnya.
Wowon menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak menggunakan kemampuan supranatural dalam mengubah isi uang di amplop tersebut. Dia mengandalkan trik kecepatan tangan.
"Jadi saya bermain mata dengan korban, supaya amplop yang dari kantong saya itu dipegang korban," pungkasnya.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang dilakukan Wowon dan komplotannya.
Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.
(Mohamad Farhan Zhuhri)
Jakarta: Wowon Erawan alias Aki Banyu meyakinkan korban yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW) bahwa dirinya memiliki kemampuan supranatural.
Pembunuh berantai itu menunjukkan kemampuannya menggandakan uang yang telah dimasukan dalam amplop.
"Dengan cara main amplop
gitu. Terus kata saya kalau mau sukses beli amplop dulu di warung," ujar Wowon saat diwawancarai di
Mapolda Metro Jaya, Jumat, 3 Februari 2023.
Sesudah korban membeli amplop,
Wowon meminta mereka mengisi amplop dengan uang Rp1.000. Setelah uang dimasukkan, Wowon pun langsung mengambil amplop tersebut dan diam-diam menukarnya dengan amplop lain berisi Rp5.000 yang sudah dipersiapkan.
"Saya bilang, ya itu kalau mau sukses. Apalagi kalau misalnya diisi uang Rp100.000 kamu bisa kaya. Padahal di situ aku bohong," sambungnya.
Wowon menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak menggunakan kemampuan supranatural dalam mengubah isi uang di amplop tersebut. Dia mengandalkan trik kecepatan tangan.
"Jadi saya bermain mata dengan korban, supaya amplop yang dari kantong saya itu dipegang korban," pungkasnya.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang dilakukan Wowon dan komplotannya.
Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.
(Mohamad Farhan Zhuhri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
