Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) sudah menerima 44 sampel DNA dari 41 korban tewas kebakaran Lapas Klas 1 Tangerang, Banten. Masih ada keluarga korban yang belum menyerahkan data.
"Tadi update terakhir tinggal tiga orang, jadi tinggal dua WNA (warga negara asing) dan satu orang lagi (warga negara Indonesia)," ujar Konsultan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang Kombes Pramujoko di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 10 September 2021.
Pramujoko menyebut Tim DVI sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Afrika Selatan dan Portugal untuk meminta sampel DNA dari keluarga. "(Sampel DNA) dua WNA itu belum terkirim datanya," kata dia.
Sampel DNA penting sebagai data antemortem. Nantinya, data tersebut bakal bakal dicocokkan dengan data postmortem (setelah kematian) dari jenazah.
"Kalau dari Kedutaan mengirim sudah hasil (bentuk) DNA lebih bagus. Tapi kalau mengirim sampel darah saja kita kerjakan. Mau kirim sampel rambut kita kerjakan. Kita ekstrak di sini DNA-nya," papar dia.
Pramujoko menuturkan laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri di Cipinang, Jakarta Timur, bisa memproses ekstraksi data DNA dari darah dan rambut.
"Satu korban kan bisa diambil sampel DNA dua (orang), misalnya ayah dan ibunya. Kalau data DNA postmortem sudah diambil semua dari ke 41 jenazah. Dari awal sudah diambil semua," ujar dia.
(Baca: Luka Bakar 98%, 3 Narapidana Lapas Tangerang Masih Kritis)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) sudah menerima 44 sampel DNA dari 41 korban tewas kebakaran
Lapas Klas 1 Tangerang, Banten. Masih ada keluarga korban yang belum menyerahkan data.
"Tadi update terakhir tinggal tiga orang, jadi tinggal dua WNA (warga negara asing) dan satu orang lagi (warga negara Indonesia)," ujar Konsultan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang Kombes Pramujoko di Rumah Sakit (RS)
Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 10 September 2021.
Pramujoko menyebut Tim DVI sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Afrika Selatan dan Portugal untuk meminta sampel DNA dari keluarga. "(Sampel DNA) dua WNA itu belum terkirim datanya," kata dia.
Sampel DNA penting sebagai data antemortem. Nantinya, data tersebut bakal bakal dicocokkan dengan data postmortem (setelah kematian) dari jenazah.
"Kalau dari Kedutaan mengirim sudah hasil (bentuk) DNA lebih bagus. Tapi kalau mengirim sampel darah saja kita kerjakan. Mau kirim sampel rambut kita kerjakan. Kita ekstrak di sini DNA-nya," papar dia.
Pramujoko menuturkan laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri di Cipinang, Jakarta Timur, bisa memproses ekstraksi data DNA dari darah dan rambut.
"Satu korban kan bisa diambil sampel DNA dua (orang), misalnya ayah dan ibunya. Kalau data DNA postmortem sudah diambil semua dari ke 41 jenazah. Dari awal sudah diambil semua," ujar dia.
(Baca:
Luka Bakar 98%, 3 Narapidana Lapas Tangerang Masih Kritis)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan
Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
