Jakarta: Anggota Provos Polda Riau, Aiptu Ruslan, tewas ditikam sesama anggota polisi, Bripka WF, pada Rabu, 21 Desember 2022. Insiden itu terjadi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kabupaten Kampar, Riau.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyayangkan peristiwa tersebut. Menurut Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto, WF, pantas diberi sanksi berat.
"Kepada pelaku perlu diberikan sanksi yang tegas dan berat, etik dan pidana," kata Benny saat dikonfirmasi, Kamis, 22 Desember 2022.
Benny mengatakan kejadian tersebut merusak citra Polri. Dia menyebut Kapolda Riau Muhammad Iqbal sudah langsung bertindak.
"Saya mendengar bahwa Kapolda akan membentuk tim untuk mengusut kasus tersebut dan mengungkap latar belakang atau akar masalahnya," ujar Benny.
Peristiwa mencoreng nama baik Korps Bhayangkara itu dibenarkan Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda Riau, Kombes Sunarto. Menurut Sunarto, penikaman dipicu karena pelaku tersinggung ditegur korban usai tidak mengikuti Apel Konsolidasi di SPN Kampar.
Setelah menyerang korban, tersangka langsung kabur dan kini sudah masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Polda Riau masih memburu pelaku yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Sementara itu, Aiptu Ruslan sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Namun, nyawanya tidak tertolong.
"Kami ingin pastikan bahwa terhadap pelaku akan dilakukan tindakan hukum. Jadi, kita tegas untuk menindak pelaku secara umum," tegas Sunarto seperti dilihat dalam program Top News.
Jakarta: Anggota Provos
Polda Riau, Aiptu Ruslan, tewas ditikam sesama anggota polisi, Bripka WF, pada Rabu, 21 Desember 2022. Insiden itu terjadi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kabupaten Kampar, Riau.
Komisi Kepolisian Nasional (
Kompolnas) menyayangkan
peristiwa tersebut. Menurut Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto, WF, pantas diberi sanksi berat.
"Kepada pelaku perlu diberikan sanksi yang tegas dan berat, etik dan pidana," kata Benny saat dikonfirmasi, Kamis, 22 Desember 2022.
Benny mengatakan kejadian tersebut merusak citra Polri. Dia menyebut Kapolda Riau Muhammad Iqbal sudah langsung bertindak.
"Saya mendengar bahwa Kapolda akan membentuk tim untuk mengusut kasus tersebut dan mengungkap latar belakang atau akar masalahnya," ujar Benny.
Peristiwa mencoreng nama baik Korps Bhayangkara itu dibenarkan Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda Riau, Kombes Sunarto. Menurut Sunarto, penikaman dipicu karena pelaku tersinggung ditegur korban usai tidak mengikuti Apel Konsolidasi di SPN Kampar.
Setelah menyerang korban, tersangka langsung kabur dan kini sudah masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Polda Riau masih memburu pelaku yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Sementara itu, Aiptu Ruslan sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Namun, nyawanya tidak tertolong.
"Kami ingin pastikan bahwa terhadap pelaku akan dilakukan tindakan hukum. Jadi, kita tegas untuk menindak pelaku secara umum," tegas Sunarto seperti dilihat dalam program Top News.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
