medcom.id, Jakarta: Pencalonan Komjen Badrodin Haiti jadi Kapolri diyakini bakal dapat hadangan dari DPR. Indikasi itu mulai tampak.
Salah satunya, Fraksi Partai Demokrat di DPR yang hingga kini belum memberikan dukungan terkait pencalonan Badrodin. Anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR, Agus Hermanto mempertanyakan pencalonan Badrodin.
Menurut dia, seharusnya Presiden Joko Widodo tak memberhentikan Jenderal Sutarman sebagai Kapolri. Itu karena masa pensiun Sutarman masih jauh.
"Masalah setuju atau tidak ini kan berproses. Kita kenapa harus mencari yang lain karena pak Sutarman masa baktinya masih ada," kata Politikus Demokrat Agus Hermanto kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (23/2/2015).
Meski demikian, Wakil Ketua DPR itu mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang telah memberikan kepastian. Menurut dia, langkah presiden itu, merupakan contekan cerdas dari yang pernah dilakukan Partai Demokrat.
"Kita juga sangat menghargai keputusan Jokowi. Karena dengan keputusan itu masyarakat ada kepastian. Karena keputusan Jokowi ambil pikiran cerdas dari Demokrat," tukas dia.
Agus memastikan, DPR dan khususnya Demokrat akan bersikap pascareses masa sidang ke dua ini. Dia menegaskan, yang dimaksud 20 hari pascapengusulan dari presiden ialah 20 hari masa kerja DPR. Sementara reses tidak bisa dikatakan sebagai hari kerja, sehingga DPR belum bisa memperoses.
Seperti diketahui Presiden Jokowi membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk Wakapolri Komjen Badrodin Haiti jadi calon tunggal Kapolri. DPR akan memproses pencalonan Badrodin pertengahan bulan depan, seusai reses.
medcom.id, Jakarta: Pencalonan Komjen Badrodin Haiti jadi Kapolri diyakini bakal dapat hadangan dari DPR. Indikasi itu mulai tampak.
Salah satunya, Fraksi Partai Demokrat di DPR yang hingga kini belum memberikan dukungan terkait pencalonan Badrodin. Anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR, Agus Hermanto mempertanyakan pencalonan Badrodin.
Menurut dia, seharusnya Presiden Joko Widodo tak memberhentikan Jenderal Sutarman sebagai Kapolri. Itu karena masa pensiun Sutarman masih jauh.
"Masalah setuju atau tidak ini kan berproses. Kita kenapa harus mencari yang lain karena pak Sutarman masa baktinya masih ada," kata Politikus Demokrat Agus Hermanto kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (23/2/2015).
Meski demikian, Wakil Ketua DPR itu mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang telah memberikan kepastian. Menurut dia, langkah presiden itu, merupakan contekan cerdas dari yang pernah dilakukan Partai Demokrat.
"Kita juga sangat menghargai keputusan Jokowi. Karena dengan keputusan itu masyarakat ada kepastian. Karena keputusan Jokowi ambil pikiran cerdas dari Demokrat," tukas dia.
Agus memastikan, DPR dan khususnya Demokrat akan bersikap pascareses masa sidang ke dua ini. Dia menegaskan, yang dimaksud 20 hari pascapengusulan dari presiden ialah 20 hari masa kerja DPR. Sementara reses tidak bisa dikatakan sebagai hari kerja, sehingga DPR belum bisa memperoses.
Seperti diketahui Presiden Jokowi membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk Wakapolri Komjen Badrodin Haiti jadi calon tunggal Kapolri. DPR akan memproses pencalonan Badrodin pertengahan bulan depan, seusai reses.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
