medcom.id, Jakarta: Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menegaskan akan mengirimkan surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini karena belum tuntasnya beberapa kasus Hak Asasi Manusia (HAM).
"Dalam waktu dekat, minggu-minggu besok kita akan menyurati DPR Komisi I, meminta DPR untuk melakukan sejumlah hal, soal laporan intelijen, orang penyiksaan, dan soal Munir juga kita akan menyurati ke DPR," ujar Koordinator KontraS, Haris Azhar usai diskusi bertemakan "HAM Hari Ini Siapa yang Bertanggung Jawab" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).
Haris akan meminta DPR untuk segera mendesak kepolisian dan pengadilan untuk mencari pelaku dibalik kasus Munir. "Kita meminta DPR untuk mendorong adanya tim evaluasi terhadap tiga institusi, Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan dalam rangka menangani kasus Munir," jelas dia.
Seperti diketahui, terpidana kasus pembunuhan Munir yang merupakan Pilot Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto telah divonis penjara 14 tahun. Namun ia sudah bebas dengan menerima pembebasan bersyarat, setelah menjalani dua per tiga massa hukuman atau sekitar delapan tahun penjara pada Jumat (28/11/2014) lalu.
medcom.id, Jakarta: Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menegaskan akan mengirimkan surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini karena belum tuntasnya beberapa kasus Hak Asasi Manusia (HAM).
"Dalam waktu dekat, minggu-minggu besok kita akan menyurati DPR Komisi I, meminta DPR untuk melakukan sejumlah hal, soal laporan intelijen, orang penyiksaan, dan soal Munir juga kita akan menyurati ke DPR," ujar Koordinator KontraS, Haris Azhar usai diskusi bertemakan "HAM Hari Ini Siapa yang Bertanggung Jawab" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).
Haris akan meminta DPR untuk segera mendesak kepolisian dan pengadilan untuk mencari pelaku dibalik kasus Munir. "Kita meminta DPR untuk mendorong adanya tim evaluasi terhadap tiga institusi, Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan dalam rangka menangani kasus Munir," jelas dia.
Seperti diketahui, terpidana kasus pembunuhan Munir yang merupakan Pilot Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto telah divonis penjara 14 tahun. Namun ia sudah bebas dengan menerima pembebasan bersyarat, setelah menjalani dua per tiga massa hukuman atau sekitar delapan tahun penjara pada Jumat (28/11/2014) lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
