Jakarta: Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksda TNI Yudho Margono menyebut Selat Malaka merupakan salah satu daerah rawan penyelundupan. Tak terkecuali penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) dari Indonesia.
Yudho mengungkapkan Selat Malaka termasuk wilayah perbatasan yang dilintasi banyak kapal dari berbagai lokasi. Lantaran itu, tak menutup kemungkinan terjadi transaksi jual-beli BBM ilegal.
"Kemungkinan ada mereka membeli minyak-minyak ilegal sehingga harganya lebih murah dari harga yang ditetapkan oleh Pertamina. Bisa jadi, bisa jadi dibawa ke OPL itu di sana tempatnya perdagangan minyak ilegal. Ya bisa jadi ini, tapi kita tidak bisa memastikan," beber Yudho di Dermaga Pondok Dayung Jakarta Utara, Minggu, 27 Mei 2018.
Dua kapal ditangkap lantaran membawa BBM ilegal - Medcom.id/Sunnaholomi Halakrispen.
(Baca juga: BBM Ilegal bakal Dijual Lagi)
Namun, ia menyebut hingga kini belum diketahui modus pasti pengangkutan BBM ilegal oleh dua kapal yang ditangkap di perairan Lampung. Yudho menyebut pihaknya bakal melakukan pendalaman.
"Ya nanti akan kita tindaklanjuti ini perusahaannya apa, siapa yang memerintahkan, dan pihak yang lain sebagai saksi," tutur dia.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Yudho menyebut, ia telah meminta pasukannya untuk melakukan pemetaan daerah rawan penyelundupan termasuk transaksi minyak ilegal.
"Saya sudah perintahkan semua KRI, KAL, dan Pangkalan TNI AL (Lanal), dengan tertangkapnya berbagai macam ini maka saya suruh untuk meningkatkan patroli khususnya di daerah perbatasan dan tentunya para komandan pangkalan harus memetakan hal tersebut," pungkas dia.
Jakarta: Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksda TNI Yudho Margono menyebut Selat Malaka merupakan salah satu daerah rawan penyelundupan. Tak terkecuali penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) dari Indonesia.
Yudho mengungkapkan Selat Malaka termasuk wilayah perbatasan yang dilintasi banyak kapal dari berbagai lokasi. Lantaran itu, tak menutup kemungkinan terjadi transaksi jual-beli BBM ilegal.
"Kemungkinan ada mereka membeli minyak-minyak ilegal sehingga harganya lebih murah dari harga yang ditetapkan oleh Pertamina. Bisa jadi, bisa jadi dibawa ke OPL itu di sana tempatnya perdagangan minyak ilegal. Ya bisa jadi ini, tapi kita tidak bisa memastikan," beber Yudho di Dermaga Pondok Dayung Jakarta Utara, Minggu, 27 Mei 2018.
Dua kapal ditangkap lantaran membawa BBM ilegal - Medcom.id/Sunnaholomi Halakrispen.
(Baca juga:
BBM Ilegal bakal Dijual Lagi)
Namun, ia menyebut hingga kini belum diketahui modus pasti pengangkutan BBM ilegal oleh dua kapal yang ditangkap di perairan Lampung. Yudho menyebut pihaknya bakal melakukan pendalaman.
"Ya nanti akan kita tindaklanjuti ini perusahaannya apa, siapa yang memerintahkan, dan pihak yang lain sebagai saksi," tutur dia.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Yudho menyebut, ia telah meminta pasukannya untuk melakukan pemetaan daerah rawan penyelundupan termasuk transaksi minyak ilegal.
"Saya sudah perintahkan semua KRI, KAL, dan Pangkalan TNI AL (Lanal), dengan tertangkapnya berbagai macam ini maka saya suruh untuk meningkatkan patroli khususnya di daerah perbatasan dan tentunya para komandan pangkalan harus memetakan hal tersebut," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
