Jakarta: Pemimpin Redaksi Metro TV Arief Suditomo menyebut editor video Metro TV Yodi Prabowo bukan tipe problematik. Arief mengaku mendapat laporan dari rekan-rekan Yodi.
"Jadi, saya tidak pernah mendengar pernah ada masalah sama sekali, karena ini bukan tipe-tipe karyawan yang problematik," kata Arief di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Juli 2020.
Dia menyebut kematian Yodi merupakan teka-teki besar. Dia berharap polisi segera mengungkap penyebab kematian Yodi.
"Mudah-mudahan kita bisa dapat jawaban," ujar Arief.
Polisi memeriksa sejumlah pihak dalam kasus ini. Termasuk rekan kerja Yodi.
Namun, Arief mengaku tak tahu menahu perihal hal-hal yang ditanyakan penyidik. "Jadi laporannya lebih seputar teman-teman yang baru saja diperiksa. Sepanjang itu saja dan setiap individu kan berbeda-beda, jadi kurang lebih seperti itu," tutur Arief.
(Baca: Polisi Diminta Segera Ungkap Kasus Kematian Yodi Prabowo)
Arief memenuhi panggilan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Jumat, 24 Juli 2020. Arief mengaku berdiskusi terkait penyelidikan kematian Yodi.
Namun, polisi belum mengungkap perkembangan penyelidikan. "Kita hanya memberikan dukungan kepada pihak Polda Metro Jaya untuk segara menuntaskan, karena pertanyaan ini ada di kita semua, ini yang kita ingin dituntaskan," ucap dia.
Jenazah Yodi ditemukan Jumat siang, 10 Juli 2020. Dia diduga tewas pada Rabu malam, 8 Juli 2020.
Jasad ditemukan tiga anak-anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan Tol JORR, Jalan Ulujami Raya, Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek Pesanggarahan. Hasil autopsi menemukan dua luka tusukan, di dada kiri dan leher Yodi.
Jakarta: Pemimpin Redaksi Metro TV Arief Suditomo menyebut editor video Metro TV Yodi Prabowo bukan tipe problematik. Arief mengaku mendapat laporan dari rekan-rekan Yodi.
"Jadi, saya tidak pernah mendengar pernah ada masalah sama sekali, karena ini bukan tipe-tipe karyawan yang problematik," kata Arief di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Juli 2020.
Dia menyebut kematian Yodi merupakan teka-teki besar. Dia berharap polisi segera mengungkap penyebab kematian Yodi.
"Mudah-mudahan kita bisa dapat jawaban," ujar Arief.
Polisi memeriksa sejumlah pihak dalam kasus ini. Termasuk rekan kerja Yodi.
Namun, Arief mengaku tak tahu menahu perihal hal-hal yang ditanyakan penyidik. "Jadi laporannya lebih seputar teman-teman yang baru saja diperiksa. Sepanjang itu saja dan setiap individu kan berbeda-beda, jadi kurang lebih seperti itu," tutur Arief.
(Baca:
Polisi Diminta Segera Ungkap Kasus Kematian Yodi Prabowo)
Arief memenuhi panggilan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Jumat, 24 Juli 2020. Arief mengaku berdiskusi terkait penyelidikan kematian Yodi.
Namun, polisi belum mengungkap perkembangan penyelidikan. "Kita hanya memberikan dukungan kepada pihak Polda Metro Jaya untuk segara menuntaskan, karena pertanyaan ini ada di kita semua, ini yang kita ingin dituntaskan," ucap dia.
Jenazah Yodi ditemukan Jumat siang, 10 Juli 2020. Dia diduga tewas pada Rabu malam, 8 Juli 2020.
Jasad ditemukan tiga anak-anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan Tol JORR, Jalan Ulujami Raya, Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek Pesanggarahan. Hasil autopsi menemukan dua luka tusukan, di dada kiri dan leher Yodi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
