medcom.id, Jakarta: Polisi masih melakukan pemantauan intensif di sejumlah wilayah terkait maraknya penemuan atribut komunis. Polisi sudah memiliki data kelompok-kelompok yang menyebarkan isu PKI.
"Ada, ini sudah dapat data, sudah ada dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Jadi kita pantau, monitor, kita cegah jangan sampai hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat. Kami tidak ingin berujung pada lahirnya konflik horizontal di antara masyarakat," kata Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2016).
Boy mengatakan, polisi tidak terpaku pada pihak-pihak yang menyebar isu itu pertama kali. Berkembangnya isu PKI di media sosial juga jadi perhatian.
Jenderal bintang satu itu menyebut, kepolisian tak mau fenomena PKI berkembang di masyarakat. Dia meminta masyarakat yang mengetahui perihal komunis tak ikut menyebarluaskan.
"Bagi mereka yang mengetahui, menerima, kami harap tidak terprovokasi. Mereka yang menyebar-luaskan paham komunisme, marxisme, leninisme di negara kita masih ada aturan hukum yang mengatur pelarangan terhadap itu yakni Undang-Undang 27 Tahun 1999," kata Boy.
Sebelumnya, sejumlah kaos bergambar palu arit disita aparat Polsek Metro Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kaos itu disita dari pedagang di Blok M. Kaos disita karena menampilkan gambar mirip logo partai yang dilarang di Indonesia: PKI.
medcom.id, Jakarta: Polisi masih melakukan pemantauan intensif di sejumlah wilayah terkait maraknya penemuan atribut komunis. Polisi sudah memiliki data kelompok-kelompok yang menyebarkan isu PKI.
"Ada, ini sudah dapat data, sudah ada dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Jadi kita pantau, monitor, kita cegah jangan sampai hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat. Kami tidak ingin berujung pada lahirnya konflik horizontal di antara masyarakat," kata Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2016).
Boy mengatakan, polisi tidak terpaku pada pihak-pihak yang menyebar isu itu pertama kali. Berkembangnya isu PKI di media sosial juga jadi perhatian.
Jenderal bintang satu itu menyebut, kepolisian tak mau fenomena PKI berkembang di masyarakat. Dia meminta masyarakat yang mengetahui perihal komunis tak ikut menyebarluaskan.
"Bagi mereka yang mengetahui, menerima, kami harap tidak terprovokasi. Mereka yang menyebar-luaskan paham komunisme, marxisme, leninisme di negara kita masih ada aturan hukum yang mengatur pelarangan terhadap itu yakni Undang-Undang 27 Tahun 1999," kata Boy.
Sebelumnya, sejumlah kaos bergambar palu arit disita aparat Polsek Metro Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kaos itu disita dari pedagang di Blok M. Kaos disita karena menampilkan gambar mirip logo partai yang dilarang di Indonesia: PKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
